KANAL24, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif segera membentuk creative hub di lima Destinasi Super Prioritas (DSP) dalam kurun waktu setahun ke depan.
“Kami akan membangun creative hub di 5 destinasi super prioritas dalam kurun waktu 2020 hingga 2021,” kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari, Sabtu (8/8/2020) pekan lalu.
Sebelumnya Hari hadir dalam acara “Bincang Media: Membangun 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Yang Berkualitas” yang digelar pada 7 Agustus 2020.
Adapun kelima DSP tersebut adalah Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Likupang di Sulawesi Utara, Danau Toba di Sumatera Utara, Candi Borobudur di Jawa Tengah, dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB). Creative Hub ini nantinya diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan bagi para pelaku industri kreatif yang ada di sekitar kawasan DSP.
“Perencanaan pembangunan creative hub untuk di Toba akan dibangun di Samosir, Borobudur di Semarang, Likupang di Manado, di Labuan Bajo, dan Mandalika,” katanya.
Hari juga memaparkan proses pembangunan creative hub di Labuan Bajo sudah mencapai 60 persen dan ditargetkan akan rampung pada akhir 2020. Sementara, untuk creative hub di empat destinasi lainnya masih dalam taraf perancangan dan perencanaan.
“Kami pastikan Creative Hub di Labuan Bajo terus berproses. Untuk target tahun ini, lebih ke serah terima hasil pekerjaan interior. Artinya, tahun depan baru kita bangun,” ujar Hari.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, mengatakan pihaknya masih terus mempersiapkan pembangunan sarana dan prasarana di Labuan Bajo untuk menjadikannya sebagai destinasi wisata premium.
Selain itu, pembangunan fasilitas-fasilitas seperti renovasi Bandara Komodo, pembangunan hotel dan Marina Labuan Bajo Conference Room salah satunya bertujuan untuk mempersiapkan Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT G20 dan Asean Summit yang akan digelar pada 2023.
“Kami juga mendorong agar wisatawan yang datang adalah wisatawan yang punya spending tinggi atau 1500 dolar AS pervisit perorang dan kami fokus mengembangkan high spending activities. Selain mendorong penyediaan fasilitas premium, kami juga mendorong agar sumber daya manusia yang mengelola juga berkualitas,” ucap Shana.(sdk)
Hadir dalam acara tersebut Direktur Pengembangan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Edwin Darmasetiawan; Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo; dan Direktur Utama BOP Borobudur, Indah Juanita.(sdk)