KANAL24, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan akan membangun kawasan industri halal pertama di Indonesia yang untuk pelaku UKM ini berlokasi pada Safe and Lock Sidoarjo.
“Kalau misalnya kita akan membangun kawasan industri halal, tentu harapan kita akan bisa membalik dari importir produk halal terbesar dunia menjadi eksportir produk halal terbesar dunia.” Katanya, Jum’at (4/6/2021)
Industri produk halal diyakini dapat meningkatkan ekonomi mengingat populasi muslim yang cukup besar. Diperkirakan pada tahun 2030 populasi muslim di dunia mencapai 2.158 Milyar atau setara dengan 26 persen dari populasi dunia. Selain itu, halal sudah menjadi gaya hidup masyarakat global.
Gubernur Jawa Timur juga berharap bisa bersinergi lebih produktif lagi untuk menyiapkan di 2050. Selain itu Indonesia akan diprediksi masuk pada 4 besar ekonomi dunia. Mengingat bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus mengalami kenaikan dan skalanya terus membesar diantara Negara muslim lainnya.
“Alhamdulillah atas doa kerja keras dan semua elemen strategis yang memberikan support terhadap pembangunan di Jawa Timur, kita tumbuh di triwulan 1 meskipun masih minus 0,44 tapi sudah di atas pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk juga diantaranya adalah di atas dari pertumbuhan ekonomi tetangga provinsi kita baik Jawa Tengah dan Jawa barat, apalagi DKI 1,6,” katanya.
Lebih lanjut kawasan industri halal tentu diharapkan akan bisa membalik dari importir produk halal terbesar di dunia menjadi eksportir produk halal terbesar dunia. Ini sesuatu yang bisa siapkan dan bisa diprediksi dengan format seperti apa produktivitas yang bisa mendorong, di sektor apa saja, cara saat akan mengarah kepada ekonomi halal.
Menurut Khofifah, seluas-luasnya digital yang digunakan tetaplah sisi human menjadi dasar dari penguatan untuk melakukan inovasi, karena dalam diri manusia ada thinking, communicating, sensing dan lainnya.
“Inovasi yang produktif tidak sekedar melahirkan produk riset bagi eksekutif, tapi juga bagaimana seluruh inovasi itu akan memberikan aktivitas percepatan layanan publik lebih mudah, lebih murah, lebih cepat, dan seterusnya sehingga aktifitas juga akan bisa lebih baik lagi,” tutupnya.(sdk)