Pernah membayangkan, bagaimana caranya kita mengetahui tanaman itu membutuhkan apa? Kekurangan apa? Atau Sudah cukupkah nutrisi yang diberikan. Lingkungan seperti apa yang diinginkan? Nah, Habibi Garden punya jawabannya.
Habibi Garden merupakan perusahaan di bidang teknologi pertanian. Perusahaan ini punya visi untuk membangun peradaban via IoT Agriculture. Tidak asing lagi kan dengan istilah IoT? Ya, Internet of Things. Mudahnya adalah IoT ini merupakan konsep di mana suatu objek itu memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa ada interaksi dari manusia ke manusia atau manusia ke komputer.
Habibi Garden membuat sebuah alat yang membantu petani berbicara atau berkomunikasi dengan tanaman. yaitu melalui sensor-sensor yang diletakkan di areal lahan pertanian. Sensor Internet of Things (IoT) yang diletakkan di kebun dan akan mengumpulkan data seperti pH tanah, kelembaban tanah, nutrisi tanah, curah hujan, temperatur, intensitas cahaya dll. Secara sederhananya, alat sensor tersebut dipasang di lahan pertanian dan akan merekam kondisi di sekitarnya dalam bentuk data. Data ini akan dikirimkan melalui internet dengan bantuan aplikasi Habibi Garden, dan dimonitor langsung oleh pusat Habibi Garden yang ada di Kompleks Gading Regency, Jalan Gading Utara Timur Nomor 20, Kota Bandung, Jawa Barat. Sensor tersebut juga sudah terhubung dengan pipa-pipa yang terinstalasi di lahan pertanian sebagai sistem irigasi yang akan melakukan penyiraman secara otomatis berdasarkan perintah dari aplikasi, sesuai dengan kebutuhan tanaman. Sedangkan petani, dapat memonitor kondisi tanaman dan lahan pertanian melalui aplikasi Habibi Garden yang terinstal di smartphone. Dikutib dari wawancara Kumparan dengan Dian, CEO Habibi Garden.
Habibi Garden bersama dengan mitra dan tentunya didukung oleh pemerintah Jawa Barat telah berhasil membuat program digital village, yang memanfaatkan teknologi untuk peningkatan hasil produksi mereka. Uji Coba pertama diterapkan di daerah Cipanas Puncak Jawa Barat. Pada awal uji coba Habibi Garden berhasil diterapkan dengan kenaikan produksi sekitar 30 persen dan menghemat penggunaan pupuk. Perusahaan yang berdiri sejak 2016 ini telah berhasil bermitra dengan beberapa petani di Jawa Barat, seperti di Cimenyan, Cianjur, Bandung, Garut, Pacitan, dan Lampung Selatan. Komoditasnya pun juga beragam, ada cabai, melon, kentang, paprika, buncis, dan bawang. Tentu seiring waktu akan terus melebarkan sayapnya ke berbagai daerah. Bahkan dari penuturan narasumber yaitu salah satu petani yang bermitra, awalnya tidak begitu percaya dengan teknologi baru yang diterapkan. Mungkin kesan pertamanya adalah ribet dan biaya mahal . Tapi setelah hasil panen terlihat dan meningkat hampir 30% dari biasanya tentu ini sangat prestisius. Selain itu, di bidang perikanan ada alat yang dibuat yaitu Autofeeder machine bisa panen lebih cepat hasilnya pun berlipat-lipat.
Habibi Garden ini telah memenangi berbagai kompetisi bisnis, diantaranya The NextDev Telkomsel 2016, mewakili Indonesia dalam Global Mobile (GLOMO) Award, termasuk penghargaan Internasional lainnya yaitu MWC Barcelona 2019 di kategori Social Good : Outstanding Mobile Contribution to UN SDG’s dan menyingkirkan 1080 peserta lainnya. Dalam wawancaranya di acara MWC 2019, Dian Prayogo Susanto, CEO Habibi Garden, menjelaskan bahwa ini merupakan startup ini menggabungkan model implementasi sensor agrikultur presisi Habibi Garden dan teknologi Narrow Band Internet of Things (NB-IoT) telkomsel. Ada 600 sensor yang tersebar di Jawa dan Sumatera. Dalam kurun waktu kurang dari 10 bulan, Habibi Garden telah berhasil meningkatkan nilai panen keseluruhan sampai Rp8 miliar. Sungguh luar biasa. Nama Habibi sendiri dikatakan oleh Dian, yang merupakan lulusan S1 Teknik Mesin ITB, dan S2 jurusan Technopreneurship and Innovation NTU Singapura, diambil dari nama presiden ke-tiga Republik Indonesia, B.J. Habibie yang juga merupakan Bapak Teknologi Indonesia.
Habibi Garden telah membuktikan bahwa teknologi saat ini bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan bersama. Terutama meningkatkan kesejahteraan petani negeri ini. Membangun negara dari desa dan semua usaha ini semata-mata adalah untuk Indonesia. Jika ingin lebih tahu soal profil Habibi Garden bisa dikunjungi langsung pada website resminya, habibigarden.com. Saatnya Petani Berdasi Membangun negeri. Di mulai dari diri sendiri dan sebarkan energi positif itu kepada lingkungan sekitarmu. Selamat berkarya! Untuk Indonesia!
Penulis : Martina Mulia Dewi, Mahasiswa Prodi Agribisnis FP UB