KANAL24, Jakarta – Lima BUMN karya – empat di antaranya perusahaan tercatat di lantai bursa – menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol ( PPJT ) dan Perjanjian Penjaminan Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen di Candi Borobudur, Jumat (13/11). Kelima BUMN tersebut adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dan PT Brantas Abipraya (Persero).
Kelima BUMN tersebut telah bersepakat untuk membentuk perusahaan konsorsium yaitu PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol ( BUJT ) untuk pembangunan tol tersebut. Selain kedua perjanjian ini, juga dilakukan penandatanganan perjanjian regres antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
Adapun pemegang saham dari proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, yaitu JSMR selaku pemegang saham mayoritas sebesar 60 persen, ADHI sebesar 12,5 persen, WSKT sebesar 12,5 persen, PTPP sebesar 12,5 persen, serta Brantas Abipraya sebesar 2,5 persen.
Direktur Utama PT JJB, Mirza Nurul Handayani menjelaskan, jalan tol Yogyakarta-Bawen memiliki total panjang 75,82 Km dengan nilai investasi sebesar Rp14,26 Triliun dan masa konsesi selama 40 tahun.
“Jalan tol ini akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 Km dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,77 Km yang pembangunannya terbagi atas enam seksi,” kata Mirza dalam keterangannya, Jumat (13/11/2020).
Mirza menambahkan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen akan dibangun dengan 2 x 2 lajur dengan lebar lajur 3,6 meter serta dibangun dengan desain struktur at grade sepanjang 69,68 Km dan struktur elevated sepanjang 6,15 Km di Ring Road Barat Jogja tepatnya di atas selokan Mataram. Jalan Tol Yogyakarta-Bawen tergabung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur.
Ketiga jalan tol tersebut selain menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan, juga meningkatkan kemudahan akses dari dan menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Candi Borobudur dan sekitarnya serta Candi Prambanan-Kalasan dan sekitarnya.
“Jalan tol ini nanti akan terhubung dengan jalan Tol Semarang-Solo dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo dan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Yogyakarta, Solo dan Semarang,” pungkasnya.(sdk)