KANAL24, Jakarta – PT KAI (Persero) berencana membangun kereta tanpa rel dari Bandara Internasional Ngurah Rai-Sanur, Bali.
“Saat ini, kami tengah mengevaluasi untuk membangun autonomus rail rapid transit (ART), yang mana komuternya bisa berjalan tanpa link,” tutur Direktur Utama Didiek Haryantyo dalam RDP Komisi VI DPR RI, Rabu (8/7/2020).
Dilansir dari Imq21 saat ini, kereta tersebut tengah diujicobakan di China. Jika berhasil, maka pembangunan kereta ringan ini dapat diimplementasikan di Bali dan seluruh Nusantara.
“Kalau ini (China) bisa berjalan. maka bisa dilakukan di Bandara Ngurah Rai-Sanur,” katanya.
Saat ini, KAI memiliki 2.856 kereta yang terdiri dari KRD dan KRL. KAI beroperasi di dua wilayah di Indonesia dengan skema pembagian divisi regional (Sumatera) dan daerah operasi (Jawa), yang didukung dengan 585 stasiun dan 133 terminal barang.
Pada periode 2017-2019, penumpang KA jarak jauh tumbuh dengan CAGR sekitar 11,8%. Sekitar 62% dari total penumpang menggunakan kereta kelas ekonomi dan penumpang kelas bisnis terus berkurang setiap tahunnya.
Pada 2019, penumpang kelas ekonomi tercatat sebanyak 30,3 juta orang atau meningkat dari tahun sebelumnya 28,2 juta. Penumpang kelas bisnis berjumlah 2,4 juta per akhir 2019 atau turun dari tahun sebelumnya sekitar 3,4 juta.
Sementara itu, rata-rata atau sekitar 80% dari total penumpang lokal adalah pengguna KRL yang pada 2017, 2018, dan 2019 tercatat sebanyak masing-masing 315, 336, dan 344 juta orang. (sdk)