KANAL24, Jakarta – Ringkasan Rancangan Penggabungan usaha PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah yang dipublikasikan hari ini menunjukkan bahwa total aset bank hasil merger tersebut mencapai Rp214,6 triliun, dengan jumlah modal inti sebesar Rp20,4 triliun.
Berdasarkan siaran pers bersama yang dilansir di Jakarta, Rabu (21/10/2020), oleh ketiga bank syariah milik negara tersebut menyebutkan bahwa hari ini BRIS, Mandiri Syariah dan BNI Syariah mempublikasikan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha yang mencakup penjelasan mengenai visi, misi dan strategi bisnis bank hasil merger.
“Total aset dari bank hasil penggabungan akan mencapai Rp214,6 triliun, dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Dengan demikian, bank hasil penggabungan ini akan masuk ke dalam Top 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dan Top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar,” demikian disebutkan dalam siaran pers bersama tersebut.
Bank hasil penggabungan itu akan tetap menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), lantaran bank yang menerima penggabungan dari aksi merger ini adalah
BRIS.
Komposisi pemegang saham pada BRIS adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) 25 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4 persen, DPLK BRI-Saham Syariah 2 persen dan publik 4,4 persen.
Menurut Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN , Hery Gunardi, seluruh proses dan tahapan-tahapan setelah Ringkasan Rencana Merger tersebut akan terus dikawal hingga tuntasnya integrasi ketiga bank peserta penggabungan. “Integrasi ini lebih dari sekadar corporate action,” ucap Wakil Direktur Utama BMRI ini.(sdk)