KANAL24, Malang – Universitas Brawijaya melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) telah mendapatkan pendanaan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang berjudul Pengembangan Ekonomi Industri Masyarakat Berbasis Agro Techno Park (ATP) di Desa Donowarih Karangploso Malang” merupakan program multi tahun (2019-2021) yang dibiayai oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (RISTEK-BRIN). PPDM ini dilakukan oleh tim dosen Fakultas Teknologi Pertanian UB terdiri dari Sri Suhartini, STP. M.Env.Mgt.PhD, Dr. Ir. Susinggih Wijana, MP., Dr. Widya Dwi Rukmi Putri, STP. MP., Panji Deoranto, STP. MP. PhD. Di era new normal ini, tim PPDM tetap melakukan kegiatan pengembangan desa Donowarih Kecamatan Karangploso secara daring dan luring dengan mengikuti protokol kesehatan COVID-19.
“Kegiatan di tahun 2020 ini, merupakan kelanjutan kegiatan tahun 2019, difokuskan pada penguatan kelompok usaha, pendampingan BUMDesa dan Showroom produk unggulan desa (PUD) Kegiatan dilakukan sejak bulan Januari 2020,” kata Sri Suhartini Kamis (10/9/2020).
Sri Suhartini menambahkan jika kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan dan menguatkan kawasan rest area Karangploso melalui pengembangan PUD sehingga dapat menunjang tercapainya pembentukan agrotechno park (ATP) Donowarih.
Dengan menerapkan protokol kesehatan pandemic covid19 kegiatan penguatan ketrampilan dilakukan dengan memberikan training yang melibatkan ahli yang diberikan kepada anggota kelompok usaha olahan jeruk dan aneka souvenirs. Pada tanggal 26 Juli 2020, tim PPDM mengirimkan ibu-ibu anggota kelompok usaha olahan jeruk ke CV Bagus Agriseta Mandiri, Batu untuk mengikuti penguatan skill pembuatan sari buah mulai dari persiapan bahan baku, proses pembuatan, pengemasan. Selain itu, ibu-ibu juga dikenalkan dengan beberapa peralatan produksi, cara kebersihan (sanitasi) dan juga pemanfaatan limbah sari buah apel.
Pada tanggal 8, 15, 22, 29 Agustus dan 5 September 2020, tim PPDM juga melakukan kegiatan penguatan skill ibu-ibu kelompok usaha aneka souvenirs dengan ketrampilan menjahit dengan mengundang pemateri dari Pelanusa (Pelangi Nusantara). Pada kegiatan ini, ibu-ibu diajari teknik patchwork yaitu teknik mengolah kain perca menjadi produk souvenir yang unik dan memiliki nilai jual tinggi, seperti masker, tempat botol air, tempat tissue, pouch, dompet, bantal kursi, dan taplak meja. Untuk mendorong kegiatan produksi, melalui program PPDM ini, tim juga memberikan bantuan alat dan fasilitas untuk kelompok usaha olahan jeruk dan aneka souvenirs.
Selain itu, kegiatan pendampingan BUMDesa Donowarih diberikan oleh tim PPDM dengan melibatkan tim pendamping BUMDesa dari UB. Kegiatan ini sesuai dengan program Desa Binaan dari LPPM UB, dimana desa Donowarih menjadi salah satu target yang akan dikembangkan oleh UB menjadi salah satu desa model ATP.
“Kami melibatkan mahasiswa sarjana (S1) dan pascasarjana (S2 dan S3) dalam pendampingan sebagai salah satu bentk pengabdian mahasiswa dan juga pembelajaran bagi mereka,” lanjut Sri.
Dampak dari hidupnya Rest Area Karangploso dan ATP Donowarih adalah meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar dan juga dapat mendorong Desa Donowarih menjadi Desa Mandiri, serta menjadi tempat pemasaran PUD dari desa atau dusun penyangga kawasan UB Forest. (sdk)