KANAL24, Malang – Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) 2020 tinggal menghitung hari. Seperti yang diketahui, akibat pandemi Covid-19, UTBK-SBMPTN 2020 akan dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap 1 pada 5 – 14/7/2020 dan tahap 2 di tanggal 20 – 29/7/2020. Salah satu kampus yang tengah bersiap menghadapi ribuan peserta UTBK-SBMPTN 2020 adalah Universitas Brawijaya. Sebagai kampus favorit SBMPTN tahun lalu, Universitas Brawijaya tentunya tidak ingin pelaksanaan tes di tengah pandemi ini memiliki kendala.
Kabag perencanaan akademik dan kerjasama UB, Heri Prawoto, S.Sos., M.A.P. mengatakan persiapan yang dilakukan UB dalam menghadapi tes tahunan ini telah mencapai 90 persen, artinya UB sudah siap menerima peserta tes UTBK tersebut.
“Dengan adanya pandemi ini, ada perubahan jadwal yang harusnya tes dilaksanakan secara 4 sesi, diubah menjadi hanya 2 sesi per harinya. Kemudian ada wilayah-wilayah yang harus kami verifikasi sehubungan dengan peserta dari luar kota dan kami juga telah mempersiapkan Sarana prasarana untuk menunjang pelaksanaan UTBK ini,” ujarnya Selasa (30/6/2020)
Heri memaparkan bahwa pada tahun ini, jumlah pendaftar UTBK di UB sebanyak 19.600 siswa. Jumlah tersebut akan dibagi dalam 2 tahap seperti yang telah dijadwalkan oleh LTMPT.
Untuk sarana prasarana penunjang tes, panitia UTBK UB telah menyiapkan 56 laboratorium komputer yang tersebar di 13 fakultas dan di Program Vokasi dengan kapasitas lab. yang biasanya berisi 2.000 komputer, tetapi guna menerapkan physical distancing maka panitia menyiapkan 1.000 komputer tiap ruangnya dengan jarak 1,5 meter antar komputer. Pada tiap sesi, panitia akan menghandling sebanyak 1.090 peserta, sehingga total peserta yang tes per harinya yakni 2.180 an orang.
Sebelum digunakan, ruang tes terlebih dahulu disemprot disinfektan. Begitupun saat pergantian sesi, dari sesi pagi (09.00 – 11.15) menuju sesi siang (14.00 – 16.00, ruangan juga dibersihkan dan disemprot disinfektan.
Selain mempersiapkan laboratorium komputer, panitia juga mempersiapkan protokol kesehatan secara ketat. Pada gerbang masuk kampus, akan dilakukan filter dengan menggunakan kamera gun yang berfungsi untuk mendeteksi suhu yang mampu mendeteksi lebih banyak orang. Bagi siapa saja yang memiliki suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat celcius akan dilarang memasuki kampus. Kemudian, untuk protokol di gedung pelaksanaan tes, sebelum memasuki ruang tes, peserta diwajibkan cuci tangan, lalu kembali dicek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun, memakai hand sanitizer, masker dan sarung tangan serta diperbolehkan masuk ke ruang tes 15 menit sebelum UTBK dimulai.
Panitia pengawas UTBK-SBMPTN 2020 di UB juga telah dibriefing dan dibekali dengan SOP protokol kesehatan. Pengawas juga akan memakai masker, sarung tangan, dan face shield. Panitia juga akan menyediakan sarung tangan bagi peserta UTBK.
Dalam kesempatan ini, Heri menyampaikan ada beberapa hal penting yang benar-benar harus diperhatikan oleh peserta tes. Pertama, peserta wajib memakai masker dan sarung tangan, diusahakan memakai face shield. Kedua, peserta wajib membaca di kartu peserta yang telah dicetak apa saja yang harus dibawa, seperti ijazah, surat keterangan lulus, dan identitas diri. Ketiga, diusahakan bagi keluarga peserta untuk tidak berbondong-bondong mengantar peserta tes, guna menghindari adanya kerumunan. (Meg)