Kanal24, Malang – Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. mengatakan dalam Opening PKL D-IV 62 Politeknik Statistika STIS T.A. 2022/2023 pada hari Selasa (24/01/2023) kerjasama yang dilakukan akan semakin erat lagi.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mengatakan bahwa tahun 2025 nanti diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini dapat mengubah Indonesia menjadi mercusuar dunia dan pembangunan dapat dilakukan dengan baik jika kebijakan-kebijakan tersebut berdasarkan pada data yang sekarang disebut dengan epidermis polisi.
Opening PKL D-IV 62 Politeknik Statistika STIS T.A. 2022/2023 (Yordan/Newspoint)
Menurut Prof. Widodo, hal tersebut menjadi penting, sehingga kedudukan mahasiswa di Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia (RI) juga menjadi penentu kemajuan Indonesia.
“Adek-adek di BPS RI juga menjadi penentu bahwa bangsa ini nanti bisa maju dengan baik apa tidak karena di BPS juga ada pemerintah yang akan mengambil keputusan dan kita sesama kita di kampus juga berperan pada bidang studi statistik,” kata Prof. Widodo.
Disamping itu, pada kerjasama juga membuka Program Sains Data. Dari bidang statistika dan sains data ini diharapkan dapat bersatu untuk membuat terobosan-terobosan baru di bidang statistik dan analisis data.
Pada Polstat STIS 2022/2023 juga telah menyiapkan beberapa infrastruktur, diantaranya telah disiapkan super komputer yang telah dibeli akhir tahun 2022. Infrastruktur yang telah disiapkan ini diharapkan dapat mengidentifikasi untuk proses pengembangan dan analisis data.
Serta, yang menarik bahwa tahun 2023 telah dilakukan launching “Mahasiswa Membangun 1000 Desa” yang ke depanya, UB bisa bekerjasama dengan mahasiswa dari Politeknik diperbolehkan merekam untuk pengembangan mahasiswa membangun 1000 desa.
“Tuntutan 2023, kita masih fokus di Jawa Timur, tetapi selain di Jawa Timur kita juga bisa karena di samping project ini, kita juga punya project yang disebut dengan Doktor Mengabdi,” terang Prof Widodo.
Doktor Mengabdi yang dimaksud Prof. Widodo merupakan dosen-dosen yang diberi bekal turun ke desa. Beberapa dosen dari UB telah sampai di Nusa Tenggara Timur. Sehingga, Prof. Widodo berharap bahwa melalui kerjasama ini, baik UB maupun Politeknik Statistika bisa kerjasama dalam konteks pengabdian ke desa.
“Kita berharap kita bisa mengambil data tidak hanya sekedar painting dan airbrush, tetapi data itu bisa kita sebut sebagai presisi data karena presisi data itu nanti harapannya bisa jadi GPS dan data tersebut bisa kita beri pengembangan dan tidak hanya menjadi center dari Program Studi Statistika, tapi menjadi data untuk seluruh keilmuan, mau bidang apapun yang bisa menghasilkan output yang sesuai,” tutup Prof. Widodo.