KANAL24, Malang – University of Queensland (UQ) Australia menjadi host Rektor UB Profesor Widodo, yang memberikan kuliah tamu dengan judul “From Roots to Remedies: Can Traditional Wisdom and Cutting-Edge Science Unite to Redefine Global Health?” (Dari Akar hingga Obat: Bisakah Kebijaksanaan Tradisional dan Sains Modern Bersatu untuk Mendefinisikan Ulang Kesehatan Global?) Senin (29/4/2024).
Para dosen dan mahasiswa UQ memadati auditorium untuk mendengarkan pandangan Profesor Widodo tentang bagaimana pengetahuan tradisional dan ilmu pengetahuan modern dapat bekerja bersama dalam upaya mendefinisikan kembali konsep kesehatan global. Dalam materinya , Profesor Widodo menguraikan pentingnya menggabungkan pengetahuan lokal yang telah teruji dengan penemuan-penemuan baru dalam sains untuk menciptakan solusi kesehatan yang lebih holistik dan berkelanjutan, terutama standarisasi jamu agar dapat menjadi obat modern.
Sebelum perkuliahan dimulai, akademik dari UQ dan Universitas Brawijaya menyelenggarakan diskusi round table yang melibatkan dosen dan UQ Global Partnership. Tujuan diskusi ini untuk memperkuat kolaborasi antar universitas dalam hal penelitian bersama, pengajaran, dan mobilitas mahasiswa.
Setelah memberikan kuliah Prof Widodo yang didampingi oleh Prof Imam Santoso dan Prof Unti Ludigdo menandatangani MOU antara UQ dan UB bersama Prof. Aidan Byrne (Provost), Mr Brett Lovegrove (Pro-Vice Chancelor – Global Pertnership), Prof. Heather Zwicker (Executive Dean of Faculty of Humanities) Prof Nigel Perkins (Head of School-School of Veterinary ) dan Ms Thoa Harring. Sebagai penutup Prof Widodo melakukan tour ke Institute of Molecular Bioscience, ditemani Dr Nobert Kienzle (Senior Manager Research Partnership and Development).
Kuliah tamu, diskusi round table, penandatangan MOU dan kunjungan kerja ini tidak hanya menciptakan kesempatan untuk bertukar gagasan dan pengetahuan antara dua institusi pendidikan terkemuka, tetapi juga mengilhami harapan akan kemitraan yang lebih dalam dan berkelanjutan di masa depan. Kehadiran Profesor Widodo di UQ menjadi pemantik yang berpotensi mengarah pada kolaborasi yang lebih erat dan pertukaran ide yang lebih luas di bidang kesehatan global dan bidang-bidang lainnya.
Kuliah tamu yang diselenggarakan di UQ St Lucia Campus pada 29 April 2024, tidak hanya menjadi acara akademis yang berkesan tetapi juga menandai langkah penting dalam memperkuat ikatan antara Universitas Brawijaya di berbagai belahan dunia.(sdk)