Kanal24, Malang – Adinda Azkia Putri Luqmana, atau akrab disapa Dinda, mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB), bersama timnya berhasil meraih juara 1 di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2024 di Universitas Airlangga (UNAIR). Tim mereka sukses membawa pulang medali emas untuk kategori presentasi pada bidang Riset Sosial Humaniora (RSH-3).
Di ajang bergengsi ini, Dinda bertindak sebagai anggota tim bersama Herdias Hayyal Falahi, yang menjabat sebagai ketua, serta tiga anggota lain: Destiana Dian Pratiwi dari Psikologi FISIP, dan dua mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota dari Fakultas Teknik, yaitu Rahmat Rayansha dan Putri Saviria Immarotun Nugroho. Tim ini didampingi oleh dosen pembimbing Ridwan Aji Budi Prasetyo, S.Psi., M.Sc., Ph.D.
Proyek riset mereka bertajuk “Analisis Efektivitas Kognitif Tactile Paving di Perkotaan dengan Electroencephalography (EEG) dan Functional Near-infrared Spectroscopy (fNirs) pada Penyandang Tunanetra.” Penelitian ini menyelidiki bagaimana kondisi kognitif tunanetra saat berjalan dengan dan tanpa tactile paving, yang menjadi alat bantu berupa ubin berpola khusus untuk menuntun penyandang tunanetra dalam mobilitas sehari-hari.
Dinda menjelaskan, riset ini lahir dari keprihatinan atas minimnya penelitian mengenai kondisi kognitif penyandang tunanetra saat berjalan menggunakan tactile paving. Menurutnya, berjalan adalah proses yang membutuhkan pemrosesan otak yang rumit, terutama bagi penyandang tunanetra yang harus menggantikan stimulus visual dengan stimulus taktil.
Dengan riset ini, tim bertujuan untuk menganalisis efektivitas kognitif tunanetra saat berjalan menggunakan tactile paving dan tanpa tactile paving, yang diukur melalui aktivasi otak menggunakan alat EEG dan fNirs. “Harapannya, kami bisa membuktikan secara ilmiah efektivitas tactile paving dalam membantu tunanetra bernavigasi dengan lebih aman dan mandiri,” ujar Dinda.
Riset ini dimulai dari awal tahun 2024 dengan penulisan abstrak dan dilanjutkan dengan proposal hingga lolos pendanaan DIKTI pada bulan April. Eksperimen dilakukan di lantai 5 gedung A FISIP UB, di mana tim membuat lintasan berjalan dengan dan tanpa tactile paving untuk diuji coba pada partisipan dari Persatuan Tuna Netra Indonesia Malang (PERTUNI Malang). Riset ini berhasil melalui berbagai tahap penilaian hingga diumumkan lolos ke ajang PIMNAS pada Agustus lalu sebagai salah satu dari 20 tim perwakilan UB.
Tak hanya mengandalkan pendanaan dari DIKTI, tim juga mendapat dukungan dari Universitas Brawijaya. Mereka berhasil mengembangkan riset hingga menghasilkan policy brief berisi rekomendasi pemerataan tactile paving di perkotaan yang akan diserahkan kepada dinas terkait sebagai upaya advokasi peningkatan aksesibilitas bagi tunanetra.
Menghadapi PIMNAS 2024 di UNAIR, tim FISIP UB melakukan berbagai persiapan matang agar dapat menyampaikan presentasi riset mereka secara optimal. Kegigihan ini terbayar dengan pencapaian medali emas, yang menurut Dinda, diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lain untuk melanjutkan riset dengan pendekatan interdisipliner.
Ke depannya, mereka berencana menyebarluaskan rekomendasi policy brief agar penelitian ini tidak hanya berhenti sebagai kajian akademis, tetapi juga dapat berkontribusi bagi kebijakan pembangunan inklusif di perkotaan. “Kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi riset-riset lanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi kehidupan penyandang tunanetra,” tutup Dinda.
Melalui pencapaian ini, tim FISIP UB menunjukkan bahwa riset sosial humaniora dapat menjadi fondasi penting dalam upaya menciptakan masyarakat yang inklusif dan memberikan dampak positif bagi seluruh kalangan. (nid)