KANAL24, Malang – Hari Raya Idhul Adha yang jatuh pada 31 Juli 2020 kemarin, tentunya menjadi momen tiap keluarga mendapat dan menyantap daging kurban dengan jumlah yang cukup banyak. Pakar Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), Leny Budhi Harti, S.Gz., M.Si kepada kanal24.co.id mengatakan jenis daging kurban yang diterima masyarakat bervariasi, ada daging domba, kambing, dan sapi.
“Daging-daging kurban ini tergolong daging merah yang mengandung protein, lemak jenuh, dan beberapa zat gizi mikro seperti Fe (zat besi) dan Zn (seng). Meskipun demikian, konsumsi daging merah tidak dianjurkan dalam porsi besar,” katanya, Minggu (2/8/2020).
Dalam kesempatan ini, Leny memberikan tips pengaturan makan yang tepat pada saat Hari Raya Idul Adha dengan menu yang identik banyak daging merahnya.
1. Konsumsi daging merah secukupnya sesuai dengan kebutuhan. Frekuensi konsumsi daging merah sebaiknya seminggu 1-2 kali dengan jumlah tidak lebih besar dari telapak tangan untuk setiap kali makan.
2. Sebelum mengolah daging merah, pilih daging merah yang tanpa lemak/gajih. Namun, jika mendapatkan daging kurban dengan lemak yang banyak, sebaiknya singkirkan lemak tersebut. Lemak yang terdapat dalam daging merupakan jenis lemak jenuh, yang dicirikan dengan bentuk padat pada suhu ruang. Lemak ini dibutuhkan oleh tubuh namun jumlahnya hanya sedikit sekitar 7 persen dari total kalori atau hanya 14 gram dalam 2000 kalori. Sehingga tidak diperlukan mengkonsumsi lemak daging dalam jumlah banyak.
3. Pilih cara pengolahan yang tepat. Karena daging sudah mengandung lemak jenuh, maka saat mengolah daging jangan lagi ditambah dengan bahan makanan yang mengandung lemak jenuh seperti margarin dan mentega. Daging bisa diolah dengan dipanggang/dibakar seperti sate/ steak, direbus dibuat asam-asam daging dengan tambahan sayuran. Bisa juga dikukus dibuat garang asem daging ditambahkan kemangi dan juga tomat atau dibuat gadon daging.
4. Pilih sayuran dan buah-buahan sebagai teman mengonsumsi daging. Konsumsi daging sebaiknya dikombinasikan dengan sayuran seperti, brokoli, tomat, kangkung, mentimun dan sayuran lain. Selain sayur, buah-buahan juga bagus dikonsumsi setelah atau sebelum mengkonsumsi daging. Buah dapat dikonsumsi dalam bentuk buah segar atau jus. Porsi sayuran dan buah diusahakan ½ (setengah) dari isi piring makan.
5. Konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat/ makanan pokok (nasi, nasi jagung, nasi merah, nasi cokelat, nasi hitam, roti gandum, mie, umbi-umbian) dan sumber protein nabati dan lemak tak jenuh (kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang merah, kacang hijau dan olahnnya seperti tahu, dan tempe) dengan jumlah sesuai dengan isi piringku.
6. Gunakan gula, garam, dan minyak tidak lebih dari anjuran pedoman gizi seimbang, yaitu 4 sendok makan untuk gula, 1 sendok teh untuk garam, dan 5 sendok makan untuk minyak.
7. Konsumsi air putih minimal 8 gelas sehari.
8. Lakukan aktivitas fisik 150 menit per minggu secara rutin dan teratur. (Meg)