Kanal24, Malang – SMKN 4 Kota Malang menjadi pemberhentian selanjutnya dari kemeriahan Schoolphoria, sebuah acara inspiratif yang dirancang untuk memberdayakan generasi muda, khususnya siswa-siswi SMA dan SMK. Diselenggarakan atas kerja sama antara East Java Super Corridor (EJSC) Bakorwil Malang dan Radio Kalimaya Bhaskara, acara ini berhasil menarik perhatian sekitar 900 siswa kelas 10 yang hadir untuk mendapatkan wawasan baru tentang kreativitas dalam membuat kreasi konten.
Acara yang berlangsung pada Sabtu (16/11/ 2024) ini dibuka dengan penampilan Veterythm Modern Dance dan Citra School of Music. Tidak hanya menghibur, Schoolphoria juga menghadirkan sesi edukasi yang relevan dengan kebutuhan generasi muda saat ini.
Roofi Anggara, seorang konten kreator sekaligus entrepreneur di balik brand “Es Teler Sempat Sayang,” menjadi pembicara utama dalam acara ini. Roofi membagikan pengalaman dan tips praktis dalam membangun karier di dunia digital.
Andhi Prasetyo, Advisor EJSC Bakorwil Malang, menjelaskan bahwa School Phoria adalah bagian dari program EJSC Goes to School, sebuah inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendekatkan program kreatif kepada generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial. “Kita jemput bola untuk memperkenalkan fasilitas seperti coworking space dan program-program unggulan lainnya kepada siswa. Harapannya, mereka dapat memaksimalkan fasilitas yang telah kami sediakan,” terangnya.
Dalam pelaksanaannya, EJSC menggandeng Radio Kalimaya Bhaskara sebagai mitra pengorganisasi, memastikan kelancaran acara. “Kegiatan ini menjadi rangkaian kegiatan ke dua, setelah yang pertama berhasil kami gelar di MAN 2 Kota Malang,” jelas pria yang kerap disapa Bandi.
Ia melanjutkan, kegiatan Schoolphoria akan masih berlanjut ke sekolah-sekolah selanjutnya, SMK Telkom, dan SMK 5 Malang. “Kami dari EJSC sangat terbantu dengan teman-teman dari Radio Kalimaya Bhaskara yang turut menyukseskan rangkaian Schoolphoria, Kalimaya membantu kami dalam penentuan lokasi, narasumber, hingga pengelolaan personel di lapangan,” tambah Andhi.”
Menurut Salwa Erisa, guru penanggung jawab acara, Schoolphoria memberikan manfaat nyata bagi para siswa. “Materi yang disampaikan sangat relevan, khususnya bagi anak muda yang akrab dengan dunia digital. Bahkan ada siswa yang sudah memiliki akun media sosial dengan banyak pengikut dan terlihat sangat terinspirasi oleh sesi ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, acara semacam ini menjadi jembatan bagi siswa untuk memahami pentingnya ilmu non-akademik sebagai penunjang kesuksesan di dunia kerja. “Ketika mereka lulus, ilmu non-akademik akan sangat berperan, baik dalam komunikasi, kreativitas, maupun cara mereka memanfaatkan peluang,” lanjutnya.
Salwa berharap kegiatan ini dapat berkembang lebih baik di masa depan. “Semoga acaranya semakin variatif, dengan konten-konten yang lebih relate sehingga siswa semakin terinspirasi dan termotivasi,” tutupnya. (Fan)