KANAL24, Jakarta – Pembangunan infrastruktur sepanjang periode 2020-2024 akan berfokus pada tiga kerangka utama, yaitu Infrastruktur Pelayanan Dasar, Infrastruktur Ekonomi, dan Infrastruktur Perkotaan. Hal itu juga ditopang dengan pembangunan energi dan ketenagalistrikan, serta pelaksanaan transformasi digital.
Hal itu diungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, di Jakarta, Rabu (2/10). Menurut Darmin, tiga kerangka dasar itu tertuang dalam perencanaan teknokratis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk pemerintahan berikutnya.
“Jadi pembangunan infrastruktur untuk pelayanan dasar ditujukan untuk pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Contohnya penyediaan hunian layak, peningkatan akses ketenagalistrikan, layanan telekomunikasi untuk fasilitas umum, pengembangan sistem keselamatan lalu lintas, layanan transportasi perintis, termasuk juga pembangunan waduk multi-purpose,” kata Darmin.
Di sisi lain, dia mengungkap bahwa pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan ekonomi akan difokuskan pada pembangunan sarana-prasarana transportasi, ketenagalistrikan dan energi, dan teknologi informatika untuk mendukung pengembangan big data, Internet of Things (IoT) maupun Artificial Intelligence (AI).
“Sementara untuk pembangunan infrastruktur perkotaan meliputi peningkatan sarana dan prasarana yang menunjang kenyamanan hidup di kota, misalnya pembangunan angkutan umum massal, pembangunan jaringan pipa gas kota, pipa air minum dan sanitasi, serta pengolahan dan pengelolaan limbah,” jelasnya.
Darmin menyebutkan, pembangunan infrastruktur ke depan juga akan memberikan penekanan pada peningkatan ketangguhan bencana, kesetaraan gender, tata kelola pemerintahan yang baik, pembangunan berkelanjutan, serta modal dan sosial budaya.
“Dampak pembangunan infrastruktur kini telah menuai hasil. Sektor konstruksi masuk dalam lima sektor tertinggi yang berkontribusi terhadap PDB, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di angka 5,07 persen,” kata dia.(sdk)