KANAL24, Malang – Seni dan budaya merupakan inti yang berfungsi sebagai identitas, tanda dan simbolisme masyarakat. Ketiganya saling terkait yang mana seni menjadi aspek penting dalam pembentukan budaya. Setiap komunitas memiliki identitas seni dan budaya tersendiri yang membentuk keunikan cara hidup mereka. Pernyataan ini dikemukakan oleh Wan Jawahrul Abdul Thani dari University Malaysia Sarawak pada International Seminar on Cultural Sciences (ISCS) 2020, rabu (3/11/2020).
“Melalui modernitas, perkembangan ekologi dan kemajuan teknologi yang sedang terjadi, seni dan warisan budaya menghadapi tantangan kesinambungan. Adaptasi dan asimilasi berdampak pada seni dan budaya. Perlunya menjamin keberlanjutan seni dan budaya harus terus direncanakan secara detail dan efektif,” terangnya di forum diskusi yang digelar oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) itu.
ISCS pada tahun ini berfokus pada ilmu humaniora yang menangkap dan memotret krisis lingkungan dari perspektif budaya, seni, bahasa, dan pendidikan. Mengambil tajuk “Inclusive Environment: Building Muticulturalism and Multinaturalism in the Era of Ecological Crises and (Post) Pandemic”, seminar ini mengangkat isu kaum minoritas seperti perempuan, anak muda, masyarakat indigenos, dan difabel dalam krisis lingkungan, dan dampak yang mereka hadapi dalam situasi bencana dan pandemi.
Seminar ini menghadirkan lima narasumber dari berbagai negara. Mereka adalah Prof. Rachmi Diyah Larasati dari Department of Gender, Women & Sexuality Studies (GWSS), University of Minnesota, USA; Prof. Heddy Shri Ahimsa Putra dari Universitas Gadjah Mada; Wan Jawahrul Abdul Thani dari University Malaysia Sarawak; Sahiruddin, M.A., Ph.D dari UB; dan Dr. Roberto Rizzo dari University of Milan.
Diikuti oleh 200 partisipan, pemaparan materi dari berbagai bidang ilmu yang disampaikan oleh para narasumber tersebut diharapkan dapat memberikan pandangan dan perspektif baru mengenai multi kulturalisme dan multi nasionalisme di era krisis ekologi dan pandemi seperti saat ini.
Seminar ini juga merupakan media diseminasi hasil penelitian dengan total 57 naskah dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Muhammadiyah Tangerang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Gajahmada, STIE Koperasi Malang dan beberapa universitas di luar negeri. (Meg)