KANAL24, Jakarta – Selama sepekan terakhir perdagangan Burs0a Efek Indonesia (BEI) atau periode 22-26 November 2021, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) mengalami kenaikan 9,16 persen menjadi Rp14,47 triliun dibanding pekan sebelumnya, yakni Rp13,26 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip di Jakarta, Minggu (28/11/2021), kinerja positif bursa saham juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang tercatat meningkat tipis 0,06 persen menjadi 1.368.518 transaksi dari 1.367.702 transaksi per hari pada pekan sebelumnya.
Namun, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan akhir pekan ini mengalami penurunan sebesar 2,36 persen ke level 6.561 dari posisi 6.720 pada penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya.
Koreksi IHSG tersebut juga diikuti penurunan nilai kapitalisasi pasar di BEI yang menyusut 1,48 persen menjadi Rp8.123,1 triliun pada akhir pekan ini, dibandingkan posisi di akhir pekan sebelumnya sebesar Rp8.245,54 triiun.
Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan juga tercatat merosot 6,99 persen menjadi 24,23 miliar saham dari 26,05 miliar saham per hari pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (26/11), investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih Rp145,74 miliar. Namun untuk sepanjang tahun ini yang berakhir hingga 26 November 2021, investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp38,69 triliun.
Selama sepekan perdagangan, BEI menerima tiga perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Perma Plasindo Tbk (BINO) dan PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO). Maka, pada tahun ini sudah terdapat 43 emiten baru yang mencatatkan saham di BEI.
Selain menerima pencatatan saham perdana, pada pekan ini BEI juga menerima pencatatan dua obligasi, yakni Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II-2021 senilai Rp1,9 triliun yang diterbitkan PT Indomobil Finance Indonesia dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II-2021 senilai Rp1 triliun yang diterbitkan oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di 2021 sebanyak 87 emisi dari 52 emiten senilai Rp91,01 triliun. Maka, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI menjadi 478 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp427,22 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 124 emiten.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 139 seri dengan nilai nominal Rp4.468,88 triliun dan USD300 juta. Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) tercatat sebanyak sepuluh emisi senilai Rp5,33 triliun.(sdk)