Kanal24, Malang – Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakan isu penting dalam upaya menjaga lingkungan kampus yang aman dan sehat. Di lingkungan akademik, terutama pada laboratorium dan fasilitas penelitian, limbah B3 yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja serta mencemari lingkungan. Menyadari pentingnya kompetensi dalam pengelolaan limbah ini, Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP : Pengolahan Limbah B3, yang berlangsung selama tiga hari, mulai Selasa (8/10/2024) hingga Kamis (10/10/2024).
Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan (tendik), dosen, kepala laboratorium, serta tim rumah tangga yang bertanggung jawab atas pengelolaan limbah di kampus UM. Ani Wilujeng Suryani, S.E., M.AcctgFin., Ph.D., Direktur Sumber Daya Manusia dan Keuangan UM, menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai bagian dari upaya rutin pengembangan kompetensi di UM.
“Kami secara rutin mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keahlian tenaga kependidikan dan dosen. Pelatihan pengelolaan limbah B3 kali ini difokuskan kepada mereka yang terlibat langsung dengan limbah, seperti tenaga pengelola laboratorium dan tim pengelola sampah. Dengan pelatihan ini, kami berharap mereka dapat lebih berhati-hati dalam menangani limbah B3, sehingga dapat mencegah kecelakaan kerja dan menjaga lingkungan kampus tetap aman,” ujarnya.
Ani menegaskan bahwa tujuan dari pelatihan ini tidak hanya sekadar melatih para peserta dalam aspek teknis, tetapi juga mengajarkan langkah-langkah preventif dalam penanganan limbah B3.
“Harapan kami, pelatihan ini dapat membantu peserta memahami risiko yang mungkin timbul dari limbah B3 dan bagaimana langkah-langkah pencegahan yang harus diambil. Selain itu, pengelolaan limbah yang benar akan mendukung visi UM untuk menjadi kampus yang sehat, aman, dan ramah lingkungan,” tambahnya.
Pelatihan ini mencakup beberapa materi utama yang sangat penting dalam pengelolaan limbah B3, dimulai dengan penanganan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Materi ini memberikan pemahaman kepada peserta tentang bahaya limbah B3 serta bagaimana melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari kecelakaan. Selain itu, peserta juga diajarkan tentang penyusunan laporan dan verifikasi limbah B3. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap proses pengelolaan limbah tercatat dan dievaluasi dengan benar.
Selain itu, pelatihan ini juga mencakup aspek-aspek teknis seperti pemilahan limbah B3 (segregasi) dan perencanaan pengangkutan limbah B3. Peserta diberikan panduan bagaimana melakukan pemilahan yang tepat berdasarkan jenis limbah dan risiko yang ditimbulkan, serta menyusun Journey Management Plan atau rencana pengangkutan limbah B3 yang aman dan efisien.
Pada hari kedua pelatihan, peserta diajarkan proses pemindahan limbah B3 ke alat angkut yang sesuai dengan standar keselamatan, diikuti dengan evaluasi sistem tanggap darurat. Materi ini penting untuk memastikan bahwa jika terjadi kecelakaan atau kebocoran, tim pengelola limbah siap menghadapi situasi tersebut dengan cepat dan efisien. Tidak hanya itu, peserta juga dibekali dengan pemahaman tentang penimbunan limbah B3, sebagai salah satu langkah penting dalam pengelolaan akhir limbah berbahaya.
Pada hari terakhir pelatihan, peserta mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ujian ini mencakup tes tulis, uji wawancara, dan evaluasi portofolio. Proses ini memastikan bahwa setiap peserta benar-benar menguasai materi yang telah disampaikan selama pelatihan dan siap menerapkan pengetahuan tersebut dalam pengelolaan limbah B3 di lapangan.
Uji kompetensi ini diawasi langsung oleh observer dari BNSP, dan peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikasi yang diakui secara nasional. Sertifikasi ini tidak hanya penting sebagai pengakuan formal atas kemampuan mereka, tetapi juga sebagai jaminan bahwa pengelolaan limbah di UM dilakukan sesuai standar keselamatan dan peraturan yang berlaku.
Dengan adanya pelatihan dan sertifikasi ini, Universitas Negeri Malang berharap dapat terus meningkatkan kapabilitas SDM-nya dalam hal pengelolaan limbah B3. Keberhasilan pengelolaan limbah ini tidak hanya akan menciptakan lingkungan kampus yang aman dan sehat, tetapi juga mendukung UM dalam mencapai visinya sebagai kampus yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (din/zen)