KANAL24, Pasuruan – Dalam rangka menumbuhkan kembali ekonomi rakyat selama pandemi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui gerakan SINANDO (Sinau Nang nDeso) menggelar pelatihan berbagai olahan kopi di Kedai Omah pring, Bumdesa Kunjati Perdana, Pasuruan, selasa (13/10/2020). Mulai dari materi teknis seduh seperti tubruk, filter, drip, coldbrew, dan expreso base coffee diberikan kepada anak-anak muda yang berkeinginan untuk membuka kedai kopi di desa masing-masing. Pelatihan ini merupakan gerakan peningkatan skill masyarakat yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan pemerintah desa se Jawa Timur dan perguruan tinggi serta para pelaku bisnis yang kompeten.
Pemateri pada pelatihan ini yaitu Dr. Mangku Purnomo, yang merupakan peneliti dan pemerhati bisnis kopi nasional. Ia memberikan materi tentang prospek dan tantangan bisnis kopi nasional maupun internasional. Selain itu, juga diberikan materi seputar teknik pengolahan dan manajemen kedai kopi oleh owner Apresio kopi, Nugroho. SP dan owner Museum kopi Malang, Alex. SP.
“Kopi masih memiliki peluang yang besar karena konsumsi rata-rata orang Indonesia masih rendah, hanya sepersepuluh orang Eropa, Jepang atau Korea. Kopi Indonesia juga terkenal beraroma khas yang tidak dimiliki oleh negara lain. Sehingga ekspor kopi ke Amerika, Eropa, Jepang dan Korea masih besar. Selain itu, muncul juga budaya ngopi yang meningkat di Indonesia terutama di kalangan kaum muda dan kelas menengah,” jelas Dosen Pertanian Universitas Brawijaya (UB) itu.
Sebanyak 30 orang yang terdiri dari calon pengusaha kedai kopi yang tersebar di seluruh Kabupaten Pasuruan menjadi peserta pada pelatihan ini. Setelah pelatihan, menurut Mangku tim dari UB akan melakukan pendampingan kepada para peserta agar hasil pelatihan dapat langsung diterapkan.
“Bentuk pendampingan yang diberikan seperti asistensi teknik pengolahan, konsultasi manajemen dan pemasaran online,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala dinas DPMD Jatim, Ir. Moch. Yasin. M.Si mengatakan SINANDO bertujuan untuk meningkatkan skill masyarakat desa agar mereka memiliki kemampuan untuk menaikkan nilai tambah hasil-hasil produksi pedesaan. SINANDO juga memberi bekal kepada masyarakat keahlian manajemen usaha agar muncul para wirausahawan baru di desa.
Hingga saat ini, SINANDO telah diselenggarakan di 18 kabupaten dan 16 desa. Sedangkan SINANDO olahan kopi ini merupakan angkatan ke 17 dari target 32 angkatan di tahun 2020 ini. Program ini akan terus dilaksanakan oleh DPMD Provinsi Jatim untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dari sisi penguatan kapasitas usaha di desa.
Untuk bergabung dalam pelatihan, calon peserta dapat mengunjungi website www.dpmd.jatimpov.go.id atau via instagram @dpmdjatim. Pendaftaran akan ditutup otomatis apabila telah memenuhi kuota dan pelatihan ini gratis untuk seluruh warga Jawa Timur. (Meg)