KANAL24, Jakarta – Pada perdagangan awal pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan berbalik melemah akibat tekanan aksi jual.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, di Jakarta, Senin (23/12), secara teknikal laju IHSG kembali bergerak menguat dan breakout pada Moving Average 200-Day (MA200).
Dia menyebutkan, sinyal bearish reversal pada pola candlestick cukup kuat dan diiringi oleh dead-cross indikator Stochastic.
“Sehingga, kami cenderung pesimistis pada perdagangan awal pekan ini. Tekanan aksi jual akan membawa IHSG melemah pada support-resistance di level 6.200-6.300,” ujar Lanjar.
Dengan demikian, jelas dia, perkiraan bakal terjadinya aksi jual yang cukup marak akan membuat IHSG berbalik melemah, sehingga investor disarankan mengakumulasi saham
LSIP, UNVR, BJBR, TLKM, PGAS, BSDE dan ESSA.
Berbeda dengan analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, yang memperkirakan IHSG akan melajutkan proses kenaikan.
“Pola kenaikan IHSG masih akan terlihat di hari ini. Secara jangka pendek, menengah maupun panjang, terlihat pola uptrend pada pergerakan IHSG ,” ucapnya.
Dia menyatakan, peluang kenaikan lanjutan pada laju IHSG ditopang oleh sentimen positif terkait capital inflow secara year-to-date di 2019 yang mencatatkan nilai positif. Selain itu, katalis positif yang akan mendorong laju IHSG ada pada kekuatan fundamental ekonomi Indonesia.
Lebih lanjut William mengatakan, saat ini IHSG memiliki support di level 6.123, sedangkan level resistance pada posisi 6.336. Maka, Indosurya Sekuritas menyarankan para investor mengoleksi saham JSMR, AKRA, SMRA, PWON, ASRI, ICBP, TLKM dan BBCA. (sdk)