Kanal24 Malang – Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2025 di Universitas Brawijaya menunjukkan persaingan yang semakin ketat, terutama di beberapa program studi favorit. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik (DALA) UB, Arif Hidayat, S.Kom., M.M. dalam wawancara eksklusif dengan Kanal24 pada Senin (14/04/2025).
Menurutnya, dari total 63.019 peserta yang mendaftar SNBT dan memilih Universitas Brawijaya sebagai salah satu pilihan program studi, jumlah total pilihan mencapai 79.985, yang mencakup pilihan pertama hingga pilihan keempat. “Artinya, satu orang bisa memilih beberapa program studi di UB, dan secara akumulasi pilihan mencapai hampir 80 ribu,” ujarnya.
Baca juga:
Menaklukkan UTBK 2025: Strategi Belajar yang Efektif

Beberapa program studi yang mencatat tingkat persaingan tertinggi adalah Pendidikan Kedokteran dengan total 2.249 pendaftar dan hanya 105 kuota, menjadikan rasio keketatan mencapai 1:21. Ini berarti, satu kursi di prodi ini diperebutkan oleh 21 peserta. Posisi berikutnya ditempati oleh Farmasi dan Pendidikan Dokter Gigi, masing-masing dengan rasio 1:17, yang juga berada di bawah Fakultas Kedokteran UB.
Tak hanya rumpun saintek, prodi dari rumpun sosial humaniora pun menunjukkan tingkat persaingan tinggi. Program Studi Psikologi mencatat rasio 1:16, disusul oleh Ilmu Komunikasi di FISIP UB yang juga memiliki rasio yang sama. Sementara itu, di Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri dan Teknik Informatika juga menjadi incaran peserta dengan rasio pendaftar yang tinggi.
Baca juga:
Sambut UTBK 2025, UB Siapkan Fasilitas Khusus untuk 16 Peserta Difabel
Dalam proses seleksi SNBT, UB mengikuti ketentuan pusat yang ditetapkan oleh panitia nasional. “Kami hanya memfasilitasi pelaksanaan ujian, sedangkan keputusan lolos atau tidaknya ditentukan secara terpusat,” tegas Arif.
Meski banyak peserta yang memilih UB, Arif menambahkan bahwa tidak semua dari mereka akan mengikuti UTBK di UB. Beberapa peserta mungkin memilih UB sebagai pilihan studi, namun menjalani UTBK di perguruan tinggi lain sesuai lokasi domisili atau pilihan mereka. (din/nid)