KANAL24, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, kondisi ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China belum ada tanda-tanda akan berakhir. Sejumlah langkah pun disiapkan, mulai dari mendorong investasi masuk ke RI, menggenjot ekspor hingga upaya untuk mendorong penurunan tingkat suku bunga acuan.
“Kita ingin tetap fokus bagaimana cara mendorong motor penggerak perekonomian lainnya selain konsumsi dan belanja pemerintah untuk tahun ini. Kita berharap investasi bisa pick up, sementara untuk Ekspor kita berharap akan bisa diminimalkan dampak dari pelemahan ekonomi global,” ujar Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Kemudian terkait upaya penurunan tingkat suku bunga acuan, Sri Mulyani bilang bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga acuannya hingga akhir tahun. Bahkan ada perkiraan bahwa suku bunga the Fed justru akan turun.
Hal itulah yang kemudian disebut menjadi acuan bahwa Bank Sentral saat ini tengah memperbaharui kebijakan seiring perkembangan baru ini. Bahkan, beberapa negara lain sudah menurunkan suku bunga acuan untuk bisa meningkatkan investasi.
“Beberapa negara lain sudah mulai menurunkan suku bunga, namun keputusan investasi itu selalu kombinasi tidak hanya dari sisi cost of fund, tapi juga dari sisi prospek ekonomi. Sehingga kita juga tetap berharap bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5 itu memberikan kepercayaan, di sisi lain cost of fund makin turun,” pungkasnya. (sdk)