Kanal24, Malang – Kota Malang memiliki beragam kafe yang tetap mempertahankan bentuk gedung lam tanpa renovasi bangunan, salah satunya yaitu Sriwijaya Cafe, kafe yang berlokasi di Jalan Sriwijaya, No. 1, Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Bangunan yang digunakan kafe ini merupakan bangunan tua bekas kantor PT. Kereta Api Indonesia. Lokasinya yang berada tepat di depan Stasiun Kota Malang membuat pengunjung tidak akan kesulitan untuk menemukannya.
Kafe yang dibuka saat pandemi Covid-19 atau tepatnya tahun 2020 ini tidak hanya memiliki kesan vintage pada bangunannya, tetapi juga pada setiap dekorasinya. Ketika memasuki kafe, pengunjung akan disambut oleh poster-poster kuno yang memenuhi setiap sudut dinding seperti poster Presiden Soekarno, Soeharto, dan pop art jadul dari dalam maupun luar negeri. Setelah itu, pengunjung akan digiring untuk menaiki tangga menuju meja pemesanan dan area duduk indoor.
Area duduknya dipenuhi benda-benda antik dari tahun 60-an seperti radio, TV tabung, guci, mesin ketik, piringan hitam, beserta pemutarnya. Selain itu, pada setiap dindingnya dihiasi pula dengan ornamen seperti topeng malangan, lukisan, dan senjata tradisional kuno dari berbagai suku di Indonesia.
“Bangunan Sriwijaya ini adalah milik KAI, dari dulu ada yang mengelola suatu perusahaan dan aku punya kenalan, terus akhirnya memutuskan untuk kerjasama. Ini bangunan heritage peninggalan Belanda, makanya sangat menarik,” ujar Yudin Nuryadi, pemilik Sriwijaya Cafe.
Terciptanya atmosfer kuno dengan adanya dekorasi serba jadul membuat pengunjung seraya diajak bernostalgia kembali ke masa lalu. Senjata klasik yang ada di dinding, potret pahlawan, dan juga bendera merah putih yang berkibar di kafe juga turut membangkitkan jiwa nasionalisme dari setiap pengunjung yang datang ke Sriwijaya Cafe. Pemilik kafe juga berharap jika Sriwijaya Cafe dapat menjadi wadah bagi para pemuda kreatif di Malang untuk menyalurkan inovasi dan kreativitasnya.
“Sriwijaya Cafe dari personal tujuannya ingin bikin wadah buat anak-anak muda untuk berkarya, berekspresi. Di sini banyak anak muda di bidang teater, musik, film, seni, dan banyak yang lain. Pengennya tempat ini dimanfaatkan buat wadah berekspresi anak-anak muda. Karena tempatnya di tengah kota harusnya lebih dimaksimalkan,” terang Didin.
Beragam acara dan kegiatan kreatif telah terselenggara di kafe ini, diantaranya adalah acara fashion yang membandingkan budaya fashion 80-an dan fashion modern. Pada event tersebut, pengunjung tidak hanya diajak untuk berdiskusi, melainkan terlibat juga dalam praktik daur ulang pakaian bekas dalam rangka mengurangi limbah pakaian.
Kafe yang buka setiap hari mulai siang hingga tengah malam ini memiliki banyak spot foto pada area outdoor-nya. Area outdoor ada di rooftop dan di pelataran kafe. Roof top menghadap ke arah barat, sehingga ketika matahari akan tenggelam, pengunjung dapat menikmati indahnya sunset dengan leluasa. Tersedia banyak kursi dan sofa bagi para pelanggan yang ingin rileks ditemani semilir angin. Lampu-lampu tumblr vintage ditempatkan di setiap sudut ruangan, sehingga menambah daya tarik tersendiri.
Menu yang tersedia di Sriwijaya Cafe merupakan hidangan dengan bahan baku rempah-rempah seperti serai, jahet, kunyit, dan lain sebagainya. Gelas dan piring yang digunakan juga model tradisional, sehingga membuat pengunjung semakin merasakan suasana vintage yang diciptakan Sriwijaya Cafe.
Selain menikmati suasana di Sriwijaya Cafe, Sriwijaya Cafe juga terbuka untuk teman-teman baik dari komunitas, organisasi, maupun sekolah atau kampus yang ingin mendapatkan wadah untuk berkarya dan berekspresi. (nid)