KANAL24, Tuban – Desa Tegalagung Kecamatan Semanding Tuban dikenal sebagai desa penghasil legen. Stok legen disini melimpah dan masih dijual sebagai minuman segar. Tentu saja penjualan dalam bentuk minuman segar terbatas areanya tidak sebanding dengan potensinya.
Padahal jika legen dari buah siwalan tersebut diolah menjadi produk lain atau minuman kemasan maka potensi penjualan bisa lebih meningkat yang berimbas pada makin meningkatknya perekonomian warga. Hal itu menarik perhatian tim Doktor Mengabdi UB untuk turun membantu warga mengolah legen menjadi produk olahan lain.
“Kita sudah masuk sejak tahun 2019 mulai dari pemetaan potensi hingga menyusun langkah –langkah awal untuk melakukan pengolahan legen lebih lanjut,” kata Dr. Widya Dwi Rukmi dosen FTP UB yang menjadi Ketua Tim Jumat (11/9/2020).
Timnya bergerak pada 2019 lalu dengan kegiatan pengenalan teknologi pengolahan diversifikasi produk olahan legen sudah dilakukan pada kegiatan Doktor Mengabdi Tahun 2019. Kegiatan pelatihan yang dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2019 ini memanfaatkan legen menjadi produk olahan minuman legen dalam kemasan dan permen jelly serta sosialisasi pentingnya GMP (Good Manufacturing Practice) dalam proses produksi legen kepada kelompok pengrajin legen siwalan didesa ini.
“Pasca 2019 di tahun 2020 kita lanjutkan untuk ujicoba formulasi legen siwalan skala laboratorium dan juga penyiapan alat,” lanjut Widya.
Dirinya mengakui pandemic covid19 pada rentang maret 2020 menjadi kendala bagi timnya dan warga karena ada pembatasan sosial, namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah timnya untuk berjalan sesuai rencana.
“Selama masa PSBB kemarin koordinasi secara daring dengan perngkat desa danprogram tetap berjalan dengan ada penyesuaian tentunya,” aku Widya.
Selain koordinasi daring tim Doktor UB juga mulai melakukan percobaan pengolahan dan formulasi legen siwalan kemasan skala laboratorium, yang bertujuan untuk menetapkan tahapan proses yang dapat diterapkan nantinya dalam skala rumah tangga dan UKM. Kegiatan ini meliputi analisa di laboratorium untuk menganalisis kimiawi dan mikrobiologis legen kemasan yang dihasilkan, salah satunya melalui perbaikan proses dan percobaan pemanasan legen menggunakan PEF (Pulse Electric Field) sehingga menghasilkan formulasi yang tepat untuk minuman legen dalam kemasan.
Sambil melakukan kerja laboratorium timnay juga tidak lupa melakukan penguatan manajerial kelompok pengrajin agar nantinya setelah produk olahan jadi mereka juga siap dengan pemahaman manajerial yang baru dan lebih tertata.
Baca juga:
Doktor UB Ajarkan Monitoring Air Agar Pegiat Ikan Koi Makin Hoki
Tanggal 04 September 2020, tim Doktor Mengabdi yang diketuai oleh Dr. Widya Dwi Rukmi Putri, STP., MP. (FTP), dengan anggota yang terdiri dari Dr. Wuryan Andayani, SE.,Ak., M.Si. (FEB), Hendrix Yulis Setyawan S.TP, M.Si., Ph.D (FTP), dan Tanalyna Hasna, S.TP, M.Sc. (FTP), melakukan FGD (Focuss Group Discusion) dengan perangkat Desa Tegalagung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada. Kegiatan tersebut membicarakan keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat di Desa Tegalagung selama masa pandemi.
Berdasar hasil FGD dicapai kesepakatan kegiatan produksi akan dilakukan oleh kelompok pengolah produk siwalan dengan menggunakan pegangan buku modul yang dibuat dan dibantu dengan bimbingan melalui online. Tim Doktor Mengabdi juga memberikan beberapa peralatan yang akan diberikan pada pertengahan hingga akhir September 2020, kemudian dilakukan uji coba alat dengan pendampingan dari tim DM UB. Adanya bantuan peralatan tersebut diharapkan mampu memotivasi para pengrajin olahan siwalan untuk terus memproduksi produk olahan siwalan.(sdk)