Kanal24, Malang – Meningkatkan jumlah publikasi internasional bereputasi menjadi langkah strategis Universitas Brawijaya (UB) untuk memperkuat posisi sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia. Hal ini menjadi fokus utama UB, termasuk Fakultas Peternakan, dalam mencapai target ambisius di tahun 2025. UB menargetkan 4.000 publikasi internasional bereputasi, atau dua kali lipat dari capaian tahun 2024 yang mencapai 2.020 jurnal.
Dekan Fakultas Peternakan UB, Prof. Dr. Ir. Muhammad Halim Natsir, S.Pt., MP., IPM., ASEAN Eng., menuturkan bahwa target tersebut sejalan dengan upaya UB untuk meningkatkan reputasi global universitas. “Tahun 2025, universitas menginginkan ada 4.000 jurnal internasional bereputasi. Sementara capaian tahun 2024 adalah sekitar 2.020 jurnal. Jadi, harus meningkat 100%. Untuk Fakultas Peternakan sendiri, tahun 2024 kami menghasilkan 146 publikasi. Target untuk 2025 adalah 250 publikasi,” tuturnya kepada Kanal24 (14/1/2025).
Baca juga : Doktoral Fapet UB: Inovasi Dairy Creamer dari Limbah Ikan
Inovasi Melalui Pemanfaatan Teknologi
Untuk mendukung pencapaian ini, Fakultas Peternakan UB telah menginisiasi berbagai program strategis, salah satunya pelatihan penggunaan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI), dalam proses penulisan jurnal.
“Kami harapkan, cara ini bisa membantu 60–70% proses penulisan, terutama dalam memulai draft kasar. Setelah itu, draft tetap harus diperiksa dan disesuaikan sendiri sebelum disubmit,” jelas Prof. Halim.
Pelatihan ini telah dilaksanakan sejak akhir Desember 2024 dan dilanjutkan pada Januari 2025. Hasilnya cukup menggembirakan, dengan beberapa peserta berhasil menyelesaikan satu buku dan satu jurnal dalam waktu singkat.
Selain itu, Fakultas Peternakan juga mendorong pembentukan tim riset grup yang aktif menulis secara berkelanjutan. “Kami ingin memastikan seluruh elemen fakultas mendukung target ini,” tambahnya.
Baca juga : Dua Dosen Fapet UB Raih Predikat Top Co-Author UB x BRIN 2024
Kolaborasi dengan Praktisi dan Industri
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan rasio dosen-mahasiswa, UB juga memperluas kolaborasi dengan praktisi dan dosen luar negeri. Di Fakultas Peternakan, program ini diterapkan dengan melibatkan alumni dan industri sebagai pengajar pada pertemuan pertama di setiap mata kuliah berbasis peternakan.
“Harapannya, para praktisi ini dapat menjelaskan manfaat mata kuliah di dunia kerja, sehingga mahasiswa lebih memahami relevansi ilmu yang mereka pelajari. Kami targetkan dalam satu tahun, jumlah dosen praktisi bisa mencapai 200–300 orang. Sebelumnya, hanya ada 24 orang,” kata Prof. Halim.
Komersialisasi Hasil Penelitian
Selain publikasi, Fakultas Peternakan UB juga fokus pada komersialisasi hasil penelitian. “Kami mencoba mendorong inovasi dengan bekerja sama dengan perusahaan, mitra, atau BUMN, sehingga produk-produk penelitian ini bisa diimplementasikan dan bermanfaat secara luas,” tutur Prof. Halim.
Ia optimis bahwa melalui kerja tim yang solid, UB dapat mengatasi berbagai tantangan, termasuk pemanfaatan teknologi IT oleh dosen senior. “Dengan teamwork yang baik, program ini akan terasa lebih ringan dan hasilnya akan signifikan,” pungkasnya.
Baca juga : Fapet UB Bahas Autentikasi Halal Bersama Ahli Internasional