Kanal24, Malang – Ruang seni kian hidup di Kota Malang melalui gelaran Mini Art Malang bertema “String of Dreams” yang menghadirkan karya-karya seniman muda dari berbagai daerah di Jawa Timur. Pameran ini menjadi tempat berproses dan berpameran bagi mahasiswa, pelajar, serta seniman independen yang ingin memperlihatkan mimpi mereka melalui seni.
Berlokasi di Oro-Oro Ombo dan lantai 4 Studio Dinding Luar, Mini Art Malang memamerkan berbagai karya dari peserta open submission hingga seniman lokal Malang. Acara ini tidak hanya menjadi ruang apresiasi, tetapi juga memberi peluang ekonomi bagi para seniman, karena karya-karya yang dipamerkan dapat dibeli oleh pengunjung dan kolektor.
Baca juga:
Cleaner: Aksi Menegangkan di Langit London

Wadah Seniman Jawa Timur, Dari Mimpi ke Apresiasi
Mini Art Malang tahun ini mengangkat tema “String of Dreams” yang menurut tim penyelenggara, terinspirasi dari mimpi para seniman untuk bisa dilihat dan diapresiasi lebih luas oleh masyarakat.
“Semua karya itu diceritakan melalui mimpi… terinspirasi dari teman-teman seniman terutama yang sedang mengejar mimpi mereka, untuk bisa kemudian hari dilihat banyak orang dan memperoleh apresiasi,” ungkap Aufah, volunteer bagian ticketing.
Pameran ini menampilkan karya-karya yang beragam, baik dari segi jenis, karakter, maupun medium. Ada lukisan, ilustrasi, hingga instalasi seni yang dapat bergerak dan mengeluarkan suara. Perbedaan paling mencolok dari tahun sebelumnya, menurut panitia, terletak pada tema serta jenis karya yang lebih beragam dan ekspresif.
Antusiasme Meningkat, Apresiasi Mengalir
Tahun ini, animo peserta maupun pengunjung meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Jumlah seniman yang mendaftar juga bertambah, menunjukkan bahwa Mini Art Malang semakin dikenal dan dipercaya sebagai ruang aktualisasi diri.
“Untuk respon dari pengunjung sejauh ini dibanding tahun kemarin ya meningkat lah. Yang daftar buat lukisan juga meningkat,” tambah Aufah.
Target pengunjung mencakup pelajar, mahasiswa, warga Malang, kolektor, hingga pecinta seni yang datang dari berbagai kalangan. Dukungan masyarakat yang kian apresiatif terhadap seni menjadi energi baru bagi para seniman muda.
Seni, Ruang Ekspresi yang Bebas dan Terbuka
Aditya Alya, volunteer bagian dokumentasi, menilai bahwa peran seniman saat ini semakin terbuka dalam menyampaikan isi hati dan cerita kehidupan melalui karya mereka.
“Menurut saya itu seniman lebih bebaslah untuk memberikan karya-karyanya, kemudian masyarakat juga lebih apresiatif terhadap karya seni, apalagi di Kota Malang,” ujarnya.
Ia juga menyoroti bagaimana seniman mengambil inspirasi dari pengalaman sehari-hari dan orang-orang di sekitar, menjadikannya sebagai bagian penting dalam proses penciptaan karya.
Baca juga:
Tong Tong Night Market 2025 Hidupkan Nostalgia Malang
Harapan untuk Seniman Malang dan Masa Depan
Sebagai ruang kolektif yang inklusif, Mini Art Malang ingin terus hadir memberikan wadah bagi seniman untuk menyalurkan kreativitasnya.
“Harapannya, teman-teman seniman di Malang semoga semakin bisa berkembang, bisa bersinar. Di sini, Studio Dinding Luar hadir untuk memberikan ruang kepada kalian untuk menyalurkan karya-karya dan bakat-bakat kalian,” pungkas tim panitia.
Melalui gelaran ini, Mini Art Malang tak hanya menjadi pameran seni, tapi juga ruang tumbuh bersama bagi mimpi-mimpi kecil yang ingin disulam jadi kenyataan. (han/dht)