Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Struktur Sosial Progresif-Integratif Kurangi Kemiskinan Nelayan Indonesia

Einid Shandy by Einid Shandy
July 9, 2024
in Pendidikan
0
Struktur Sosial Progresif-Integratif Kurangi Kemiskinan Nelayan Indonesia
24
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Indonesia, negara yang kaya akan sumber daya alam, masih menghadapi ironi besar dengan jutaan nelayannya yang hidup dalam kemiskinan. Hal ini disoroti oleh profesor yang baru dikukuhkan dalam bidang ilmu perikanan, Prof. Dr. Ir. Edi Susilo, MS. Sebagai upaya untuk mengurangi kemiskinan nelayan di Indonesia, ia mengenalkan konsep baru yang disebut Struktur Sosial Progresif-Integratif (S2PI).

“Konsep baru yang kami tawarkan untuk mengurangi kemiskinan nelayan di Indonesia ini adalah hasil dari penelitian mendalam dan kolaborasi dengan berbagai pihak,” ujar Prof. Edi. Ia juga menyebutkan bahwa ide ini berawal dari buku yang ditulis bersama beberapa kolega, yang mengulas secara kritis keadaan nelayan di Indonesia.

Prof Edi Susilo memaparka materi tentang Polemik Kemiskinan Nelayan Indonesia (Youtube @Klik_Kanal24)

Menurut Prof. Edi, upaya mengatasi kemiskinan nelayan sebenarnya telah dimulai sejak lama. Sejarah pembangunan perikanan di Indonesia mencakup berbagai era, mulai dari zaman Belanda, Jepang, hingga kemerdekaan.

Pada zaman Belanda, terdapat program bernama “Vektor”, sedangkan pada zaman Jepang, sumber daya perikanan lebih banyak dimanfaatkan untuk keperluan logistik perang. Setelah kemerdekaan, pada era Soeharto, diperkenalkan program Pelita yang meliputi motorisasi perikanan. Program ini memang meningkatkan produksi dan ekspor, namun juga memicu konflik dan kerusakan sumber daya.

“Dalam era reformasi, berbagai program diluncurkan seperti Protekan 2003 dan berbagai upaya intensifikasi perikanan. Sayangnya, semua itu belum mampu secara signifikan mengurangi kemiskinan nelayan,” lanjutnya. Prof. Edi juga menyoroti masa kepemimpinan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang terkenal dengan kebijakan menenggelamkan kapal ilegal, serta kebijakan perikanan terukur yang diterapkan saat ini.

Prof. Edi menjelaskan bahwa konsep S2PI tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi dan ekonomi semata, tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial dan ekologis. “Struktur sosial progresif-integratif memberi arti bahwa masyarakat selalu mengalami perkembangan. Konstruksi struktur sosial yang dibangun memiliki keterkaitan antara ekologi, ekonomi, dan sosial sebagai landasan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya berbentuk lingkaran, harus diubah menjadi piramida. Piramida ini berupa sebuah konsep tentang religiusitas,” jelasnya.

Menurutnya, jika kegiatan ekonomi manusia merusak ekologi, maka ada dua kesalahan mendasar. Pertama, manusia tidak bersifat amanah sebagai wakil Allah swt di bumi untuk menjaga alam secara berkelanjutan. Sumber daya alam harus dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini dan generasi mendatang. Kedua, kerusakan ekologi akibat kegiatan ekonomi dapat mengganggu kesejahteraan sosial.

Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Edi juga mengingatkan pentingnya pembangunan perikanan yang mampu meningkatkan kapasitas ruang dan struktur sosial tanpa mencapai titik kritis yang berbahaya. “Jika kita tidak berhati-hati, pembangunan yang tidak terintegrasi bisa mencapai stadium empat seperti kanker, sangat berbahaya,” tegasnya.

Prof. Edi menekankan bahwa konsep S2PI adalah upaya kolektif untuk mencapai keberlanjutan sosial dan ekonomi. “Saya telah mengkaji nelayan sejak tahun 1986 dan semua penelitian ini adalah upaya saya untuk membayar hutang kepada mereka. Tanpa para nelayan, saya tidak akan mungkin bisa mencapai posisi saya saat ini,” tuturnya.

Prof. Edi berharap bahwa konsep S2PI dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi kemiskinan nelayan di Indonesia dan mewujudkan keberlanjutan yang tidak hanya ekonomi tetapi juga sosial dan ekologis.

Sebagai profesor yang baru dikukuhkan, Prof. Dr. Ir. Edi Susilo, MS menambah deretan profesor dalam bidang ilmu perikanan. Sebagai seorang pakar dalam bidang Sosiologi Perikanan, Prof. Edi dikukuhkan sebagai Profesor Aktif ke-23 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Profesor Aktif ke-217 di UB, dan menjadi Profesor ke-385 dari seluruh profesor yang telah dihasilkan oleh UB. (nid/din/yor)

Post Views: 432
Tags: fpik ubKANAL24kanal24.co.idKemiskinan NelayanNelayan IndonesiaProf. Edi SusiloProfesor UBS2PIuniversitas brawijaya
Previous Post

Tim KKN FP UB Kembangkan Ekonomi Kreatif Desa Ngadas

Next Post

Magang Industri, Mahasiswa UB Kediri Tingkatkan Konservasi Kelautan & Perizinan Nelayan

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
Magang Industri, Mahasiswa UB Kediri Tingkatkan Konservasi Kelautan & Perizinan Nelayan

Magang Industri, Mahasiswa UB Kediri Tingkatkan Konservasi Kelautan & Perizinan Nelayan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Dutch Door, Desain Pintu Rumah Peninggalan Belanda

Dutch Door, Desain Pintu Rumah Peninggalan Belanda

May 17, 2025
Mengenal Narsistik: Gejala dan Cara Menghadapinya

Mengenal Narsistik: Gejala dan Cara Menghadapinya

May 17, 2025
Muzammil Hasbalah : Manusia Mahluk Istimewa

Muzammil Hasbalah : Manusia Mahluk Istimewa

May 16, 2025
Ayam Goreng Balaikota, Hidangan Istimewa Manjakan Lidah Keluarga

Ayam Goreng Balaikota, Hidangan Istimewa Manjakan Lidah Keluarga

May 16, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023