Kanal24, Malang – Retail Financing Business Deputy BSI Region Surabaya, Arief Budiman memberikan pidato pembukaan acara Talenta Wirausaha BSI Edisi Malang 2023 yang dilaksanakan di Gedung Widyaloka pada Selasa, (07/03/2023) secara hybrid bahwa selain program onboarding TWB 2023 berbeda dengan yang dilaksanakan pada tahun lalu. Jika tahun lalu memiliki.kategori pemula, rintisan, dan berdaya, maka tahun ini juga ditambahkan kategori santri.
Tangkap layar Retail Financing Business Deputy BSI Region Surabaya, Arief Budiman (Nid/Kanal24)
Kategori santri dipilih seiring dengan komitmen perseroan untuk mendorong islamic ecosystem secara menyeluruh. Salah satunya dengan membangun ekonomi syariah berbasis cluster pesantren. Hal ini dikarenakan Indonesia sebagai negara muslim terbesar.
Sebagai negara muslim terbesar Indonesia, diharapkan tidak hanya menjadi konsumen. Namun, juga mampu berperan membentuk banyak muslimpreneur atau santripreneur baru sebagai produsen yang mampu memproduksi produk yang unggul dengan prinsip syariah.
“Dengan kinerja BSI yang terus tumbuh dengan baik dan sehat, pihaknya berkomitmen untuk terus berperan aktif dan berkontribusi optimal untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk peningkatan kemajuan UMKM dan menciptakan muslimpreneur dengan meningkatkan skala ekonomi UMKM yang berpotensi dan siap bersaing,” tutur Arief.
Selain Arief Budiman, pembicara utama, yaitu Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. (Wakil Gubernur Jawa Timur) yang diwakili oleh Dr. Andromeda Qomariah, M.M., (Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Jawa Timur) mengapresiasi kategori tambahan, yaitu kategori santri untuk membentuk santripreneur atau muslimpreneur.
Tangkap layar Dr. Andromeda Qomariah, M.M., (Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Jawa Timur) mewakili Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. (Wakil Gubernur Jawa Timur) (Nid/Kanal24)
“Kategori untuk muslimpreneur ini suatu program yang sangat luar biasa karena kebetulan di kami ada satu program yang namanya adalah one pesantren one product,” terang Dr. Andromeda.
One Pesantren One Product ini melakukan kegiatan inagurasi yang menargetkan mampu membuat 1000 koperasi pondok pesantren dan 1000 social pesantren dan selesai pada tahun 2024. Namun, ternyata target tersebut telah tercapai pada tahun 2023.
Oleh karena itu, Dr. Andromeda mengajak UB maupun BSI untuk mengembangkan muslimpreneur. Selain dari 3 kategori, pada kategori santri, pihaknya melihat ternyata salah satunya adalah santri dalam pondok pesantren tidak perlu membayar biaya pondok karena mereka telah melakukan kegiatan entrepreneurship.
Ia juga menambahkan bahwa para santri dengan berbagai macam kegiatan usaha juga mampu mendapatkan penghasilan. Sehingga, jika sudah menjadi alumni, mereka memiliki modal yang cukup untuk membuka wirausaha. (nid)