Kanal24, Malang – Kelas Pemimpin Brawijaya bersama Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) menggelar kuliah tamu melalui platform Zoom dengan tema “Virtual Guest Lecture: Innovation, Organizational Communication and Transformational Leadership” pada Rabu (29/11/2023). Kuliah ini menyoroti inovasi terhadap perubahan zaman dan esensi kepemimpinan dalam konteks komunikasi.
Kuliah tamu UB ini mendapatkan apresiasi dari Guru Besar Ilmu Hubungan Masyarakat Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UB, Prof. Rachmat Kriyantono S.Sos., M.Si., Ph.D. Menurutnya kuliah tamu ini mendorong mahasiswa sebagai generasi muda Indonesia untuk membawa perubahan untuk Indonesia dengan menjadi pemimpin yang berinovasi.
Kuliah ini menghadirkan dua pakar luar biasa yang memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan sesuai bidangnya. Mereka adalah Kepala Kompartemen Inovasi Ikatan Alumni UB dan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Dr. Ir. Sugeng Santoso, MT, QRGP dan Staf Pengajar Ilmu Komunikasi FISIP UB, Dr. Verdy Firmantoro.
Dr. Sugeng memaparkan materi terkait konsep inovasi dengan menggarisbawahi pentingnya kreativitas sebagai cara beradaptasi terhadap perubahan zaman. Ia memaparkan model komunikasi organisasi yang diterapkan oleh Kompartemen Terapan Inovasi IKA UB. Dalam konteks ini, komunikasi organisasional dianggap sebagai fondasi utama untuk mencapai transformasi ekonomi berbasis inovasi.
“Transformasi ekonomi berbasis inovasi dapat terwujud melalui terselenggaranya komunikasi organisasional yang ideal sehingga terjadi proses learning organization yang menjadi pilar utama dalam kepemimpinan transformasional,” ungkap Dr. Sugeng.
Selanjutnya, Dr. Verdy Firmantoro menyoroti esensi kepemimpinan dalam konteks komunikasi. Menurutnya, pemimpin modern tidak hanya berfokus pada jabatan formal, melainkan juga berkomitmen untuk menjadi sosok yang memotivasi dan memberikan pengaruh positif. Kepemimpinan transformasional, menurut Verdy, tidak hanya melawan status quo, tetapi menciptakan hubungan yang mendukung untuk memupuk kreativitas dan mendorong ide-ide besar.
“Kepemimpinan transformasional bukan berarti kita harus melawan status quo. Lebih dari itu, kepemimpinan transformasional harusnya dapat menciptakan supportive relationship yang memupuk kreativitas dan menumbuhkan ide-ide besar,” tambah Verdy.
Kuliah tamu ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam mengenai inovasi, komunikasi organisasional, dan kepemimpinan transformasional, tetapi juga memberikan dorongan semangat kepada para peserta untuk terus berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif di berbagai sektor. Harapannya, acara ini dapat menjadi landasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik di bidang inovasi dan komunikasi organisasional di Indonesia. (eth)