Kanal24, Malang – Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan strategi penjualan unit bisnis, Badan Pengelola Usaha (BPU) Universitas Brawijaya menggelar kegiatan Meet The Expert Vol.2: Fundamental Sales & Sales Awareness (8/1/2025). Acara yang diselenggarakan di kampus Universitas Brawijaya ini menghadirkan praktisi berpengalaman, Rinto Zanuardi, seorang entrepreneur sekaligus public speaker profesional berbasis di Bali, sebagai pembicara utama.
Menurut Wakil Direktur BPU UB Bidang Pengembangan Usaha dan Pemasaran, Ir. Purnomo, acara ini bertujuan memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan terkini kepada para pengelola unit bisnis.
“Brawijaya merupakan pasar potensial, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. Dengan menghadirkan praktisi ahli, kami berharap skill tim di setiap unit bisnis dapat meningkat untuk mencapai target yang lebih tinggi di tahun 2025,” ujar Purnomo.
Purnomo juga memaparkan target BPU untuk mencapai pertumbuhan penjualan hingga dua kali lipat pada tahun 2025. “Kami terus meningkatkan keterampilan tim, memperbaiki strategi, dan memastikan harga produk kompetitif di tengah persaingan ketat. Kami juga fokus pada layanan jasa dengan memastikan staf memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan performa terbaik,” tegasnya.
Sementara itu dalam paparannya, Rinto Zanuardi menekankan pentingnya memahami nilai dan kekuatan sebuah merek untuk menciptakan strategi penjualan yang efektif. Ia juga menyoroti peran teknologi seperti Customer Relationship Management (CRM) dan Artificial Intelligence (AI) sebagai elemen penting dalam memajukan penjualan di era digital.
“Teknologi memungkinkan brand kita menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga skala internasional. Dengan memanfaatkan platform digital, peluang ekspansi bisnis akan semakin terbuka,” ujar Rinto. Ia juga menambahkan pentingnya inovasi dalam produk dan strategi pemasaran untuk tetap relevan di tengah persaingan yang ketat.
Rinto mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam dunia sales adalah menciptakan kesadaran produk di pasar yang sudah jenuh. Solusi utamanya adalah penggalian potensi diri sebagai tenaga penjual.
“Kita harus memahami diri sendiri, kekuatan kita, pendekatan kita, dan memiliki kesadaran diri (self-awareness). Itu kunci untuk menghadapi kejenuhan dan menciptakan nilai lebih dari produk yang kita tawarkan,” jelasnya.
Rinto berpesan kepada para peserta untuk terus memperbarui keterampilan mereka. “Jangan pernah lelah untuk belajar dan menggali potensi produk yang dijual. Penjualan adalah seni yang membutuhkan pemahaman mendalam, baik dari sisi produk maupun kebutuhan pelanggan,” tuturnya.
Dengan adanya acara ini, BPU Universitas Brawijaya berharap unit usaha yang dikelola dapat terus berkembang, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan internal kampus, tetapi juga untuk bersaing di pasar yang lebih luas. (din/abl)