Alquran adalah sumber ilmu yang tidak pernah kering sekalipun di eksplore, diteliti, ditulis dalam banyak sudut pandang. Alquran ibarat matahari ynng bersinar terang, menyinari semua ruang yang ada. Tidak ada satupun ruang yang tidak disinari oleh cahaya mentari ini. Siapapun dapat melihat cahaya ini dari beragam sudut dengan sudut cahaya yang berbeda dan mereka tetap dapat sinar cahaya itu dengan baik. Alquran juga ibarat samudera yang tak bertepi, siapapun dapat berlayar diatasnya dan dapat mengambil kemanfaatan dari dalamnya.
Alquran berisi tentang konsepsi aqidah, akhlaq, fiqih dan berbagai kisah. Kisah dalam alquran lebih banyak berbicara tentang kisah para nabi dan ummat-umat terdahulu baik tentang kejayaan maupun kehancuran. Alquran diturunkan secara bertahap kepada nabi dengan maksud untuk memberikan solusi atas persoalan hidup yang dihadapi oleh Nabi. Berbagai kisah dalam alquran dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang permasalahan yang dihadapi oleh para nabi, tentang sikap para nabi dalam menghadapi masalah serta solusi yang dilakukan oleh para nabi sebelumnya.
Demikian pula bahwa kisah yang dihadirkan oleh Allah dalam alquran dimaksudkan untuk meneguhkan kesabaran kepada Rasulullah dalam menghadapi beragam persoalan dan cobaan yang dilaluinya dengan sebuah pesan bahwa para nabi sebelumnya juga telah pernah mengalami beratnya ujian dan cobaan dalam mendakwahkan aturan Allah swt. Demikian pula, kisah-kisah dalam alquran ingin menjelaskan kepada Rasulullah atas sikap dan perilaku ummat sebelumnya terhadap para nabinya baik dalam ketaatan maupun kekafirannya atau pengingkarannya.
Kisah-kisah dalam alquran sebenarnya mengandung pesan bahwa peristiwa masa lalu yang dijadikan pembelajaran atas nabi dalam menghadapi realitas persoalan keummatan pada saat itu juga pastilah akan dihadapi oleh ummat Muhammad. Sebagaimana dipahami bahwa alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad dan ummat muhammad sebagai acuan dalam menuntut perilaku dan mensikapi peristiwa. Kisah-kisah dalam alquran tersebut sebenarnya menjelaskan bahwa ummat muhammad akan menghadapi peristiwa sebagaimana yang dikisahkan dalam alquran walaupun dengan setting waktu dan pelaku yang berbeda namun dalam konteks nilai peristiwa yang hampir sama.
Sebagaimana dalam alquran berkisah tentang Nabi Musa dengan Fir’aun. Nabi Musa bukanlah orang diluar kerajaan melainkan orang yang dibesarkan didalam kerajaan Fir’aun sejak kecil sehingga mnngetahui seluk beluk detail kerajaan Fir’aun. Dengan pengetahuan realitas kerajaan itulah yang memudahkan musa melakukan dialog argumentatif untuk mematahkan logika bathil dari fir’aun dan kroninya serta memudahkan musa dalam mendekati dan mempersuasi rakyat. Demikian pula perilaku fir’aun dan kekuasaannya secara gamblang dijelaskan oleh Allah swt dalam alquran. Semua kisah-kisah itu sebenarnya juga memberikan kesan bahwa peristiwa tersebut akan sangat mungkin terjadi pada ummat muhammad dikemudian hari dengan setting waktu dan pelaku yang berbeda. Alquran memberikan arahan kepada ummat Muhammad tentang bagaimana mensikapi suatu peristiwa jika menghadapi kasus yang seperti demikian.
Disaat alquran telah menyatakan bahwa telah sempurna dan mencukupi sebagai solusi untuk seluruh persoalan manusia sehingga sangat pantas dijadikan sebagai buku pegangan dan panduan dalam menjalani kehidupan, sebagaimana digaransi oleh Allah dalam FirmanNya dalam al maidah ayat 3 serta pula dalam QS. Al an’am berikut :
وَتَمَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدۡقٗا وَعَدۡلٗاۚ لَّا مُبَدِّلَ لِكَلِمَٰتِهِۦۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ
Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. Al-An’am, Ayat 115)
Hal ini ditegaskan pula dalam hadist nabi :
عَنْ أَبِى ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: تَرَكَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا طَائِرٌ يُقَلِّبُ جَنَاحَيْهِ فِي الْهَوَاءِ إِلاَّ وَهُوَ يَذْكُرُنَا مِنْهُ عِلْمًا. قَالَ: فَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا بَقِيَ شَيْءٌ يُقَرِّبُ مِنَ الْجَنَّةِ وَيُبَاعِدُ مِنَ النَّارِ إِلاَّ وَ قَدْ بُيِّنَ لَكُمْ.
Dari Shahabat Abu Dzarr Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah pergi meninggalkan kami (wafat), dan tidaklah seekor burung yang terbang membalik-balikkan kedua sayapnya di udara melainkan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menerangkan ilmunya kepada kami.” Berkata Abu Dzarr Radhiyallahu anhu, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ‘Tidaklah tertinggal sesuatu pun yang mendekatkan ke Surga dan menjauhkan dari Neraka melainkan telah dijelaskan semuanya kepada kalian.” (HR. Thabarani)
Hal ini menandakan bahwa semenjak saat itu alquran dan hadist sebagai sumber ajaran Islam, telah siap menjadi solusi atas persoalan manusia apapun masalahnya. Sehingga sejatinya berbagai peristiwa yang terjadi pasti ada solusinya dalam alquran dan peristiwa yang akan terjadi pun pasti juga telah dijelaskan oleh Alquran yang dititipkan oleh Allah atau disimpan dalam ayat-ayat alquran dalam bentuk qarinah-qarinah atau indikasi-indikasi, yang kemudian menjadi tugas dari seorang muslim untuk menemukannya dengan memecahkan “teka-teki peristiwa” dalam ayat alquran.
Hal inilah yang kemudian para ilmuwan mampu memecahkan teka-teki ayat alquran hingga mampu menemukan berbagai peristiwa atau realitas melalui berbagai temuannya dengan mendasarkan pada rahasia ayat-ayat alquran. Seperti penemuan tentang berbagai teori, ilmu pengetahuan dan temuan teknologi yang saat ini dimanfaatkan oleh manusia. Seperti teori bigbang, black hole, bumi mengembang, hingga alat-alat transportasi modern seperti pesawat terbang dan sebagainya. Maka tentu demikian pulalah dengan teka-teki realitas kehidupan sosial dari masa yang akan datang pasti pula telah disebutkan dalam alquran, dan tugas kita untuk menemukannya tentu dengan kejelian dan bangunan dasar keilmuan. Semua itu oleh Allah swt telah dititipkan dalam beragam ayatnya dan hanya mereka yang menggunakan pikirannya yang akan mampu menemukannya, itulah ulul albab.
Jika alquran telah sempurna maka sesungguhnya peristiwa yang akan datang baik dalam bidang ilmu, teknologi, alam semesta serta kehidupan sosial masyarakat dan bangsa, semua itu telah dijelaskan dalam alquran. Sehingga sekarang menjadi tugas kaum muslimin untuk menemukannya. Disinilah perlunya kajian kajian mendalam dan interdisipliner terhadap alquran dengan meneliti antara ayat dan fakta ilmiah serta fakta sosial dalam satu bangunan yang utuh diantara keduanya sehingga mampu mengungkap teka-teki masa depan yang telah diindikasi dalam banyak ayat alquran.
Selamat menemukan teka-teki peristiwa masa depan dalam alquran. Dan semoga kita selalu berada dalam bimbinganNya dalam membersamai alquran untuk menyingkap berbagai rahasianya. Semoga Allah swt meridhoi kita. Aamiiin..
KH. Akhmad Muwafik Saleh dosen FISIP UB, penulis produktif, pengasuh pondok pesantren mahasiswa Tanwir Al Afkar