KANAL24, Malang – Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) menghadirkan terobosan baru dalam mendukung ketahanan pangan perkotaan melalui program pengabdian masyarakat bertajuk “Peningkatan Indeks Ketahanan Pangan di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Melalui Urban Farming Berbasis Robot SCARA”. Program ini dipimpin oleh Eka Maulana, S.T., M.T., M.Eng., dengan melibatkan tim dosen dan mahasiswa lintas disiplin. Kota Malang dengan populasi lebih dari 847 ribu jiwa menghadapi persoalan serius berupa berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi ke sektor non-pertanian, yang menempatkannya di peringkat ke-42 Indeks Ketahanan Pangan nasional. Tantangan ini mendorong UB menghadirkan solusi urban farming modern yang sesuai dengan kondisi lahan perkotaan yang terbatas.
“Urban Farming ini solusi untuk pertanian perkotaan seperti kota malang, namun dukungan teknologi juga harus ada,” kata Eka
Sejak Agustus 2025, Tim Pengabdian UB membangun ekosistem urban farming di RT01, Kelurahan Tunjungsekar. Instalasi yang dilakukan meliputi pembangunan green house berbahan galvanum hollow dan besi esther yang dirancang secara ergonomis dan ekonomis agar sesuai dengan kondisi lahan yang juga digunakan sebagai akses jalan warga. Inovasi utama ditunjukkan melalui penggunaan robot SCARA berbasis 3D-FDM yang dilengkapi dengan kinematika, kontrol PID, dan sistem Internet of Things (IoT). Teknologi ini mampu mengotomasi penyiraman dan perawatan tanaman menggunakan sensor kelembaban tanah yang terhubung ke server cloud, sehingga warga dapat mengelola tanaman dengan efisien tanpa harus menghabiskan banyak waktu.

Partisipasi masyarakat menjadi salah satu indikator keberhasilan program ini. Data mencatat adanya peningkatan keterlibatan hingga 40 persen sejak tahap awal diskusi hingga proses instalasi. Pada setiap pertemuan warga diajak aktif terlibat dalam kegiatan ini dengan berkontribusi dalam brainstorming, observasi, dan pemasangan sistem. Antusiasme ini menunjukkan masyarakat mulai percaya bahwa teknologi mampu mendukung pertanian di lahan sempit.
Dekan Fakultas Teknik UB, Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., M.T., Ph.D., menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Menurutnya, program ini sejalan dengan visi UB dalam mendukung pembangunan berkelanjutan serta pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya target Zero Hunger berbasis teknologi. Selain memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Tunjungsekar, program ini juga diharapkan menjadi model replikasi bagi kota-kota lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa. Urban farming berbasis robotik dinilai mampu menjawab keterbatasan lahan, meningkatkan produktivitas, sekaligus menumbuhkan budaya bertani di perkotaan. (sdk)