KANAL24, Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengaku, saat ini perseroan telah melengkapi laboratorium Advanced Technology Research (Lab ATR) dengan perangkat super komputer untuk menangani workload artificial intelligence (AI), yakni NVIDIA DGX A100.
Menurut Direktur Telkom, M Fajrin Rasyid dalam siaran pers yang dikirim melalui surat elektronik, Jakarta, Jumat (1/1/2020), NVIDIA DGX A100 merupakan perangkat super komputer yang canggih dan khusus dirancang untuk menangani workload AI yang akan digunakan sebagai pendukung riset di Lab AI agar lebih cepat dalam pemrosesan data training dan pemodelan algoritma AI.
Fajrin menyebutkan, guna mewujudkan visi perseroan untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital pilihan utama, Telkom meneruskan eksplorasi pengembangan bisnis digital, khususnya teknologi masa depan yang diprediksi dalam tiga sampai lima tahun mendatang (Horizon 2 & 3) akan menjadi teknologi mainstream.
Terkait pengembangan teknologi digital tersebut, TLKM
mengaku sedang melakukan riset teknologi AI untuk area AI Voice, AI Image/Video dan AI Text/NLP. “Teknologi AI diprediksi akan menjadi bisnis yang sangat besar di masa depan, karena teknologi AI dan analytic juga akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan industri 4.0,” ujar Fajrin.
Sepanjang 2020, lanjut Fajrin, Telkom mengembangkan Lab ATR yang akan meliputi Lab AI, Lab Robotic, Lab RPA (Robotic Programming Automation), Lab Blockchain, Lab AR (Augmented Reality)/VR (Virtual Reality), Lab Biosignal dan teknologi terdepan lain.
“Telkom menjadi pengguna AI super komputer tercanggih (NVIDIA DGX A100) yang pertama di Indonesia. Diharapkan perangkat ini dapat mengakselerasi pengembangan solusi berdasarkan use case di Lab AI, supaya lebih optimal dan lebih cepat dalam menghasilkan produk berbasis AI,” papar Fajrin.
Dia mengatakan, TLKM yang menjadi pengguna AI super komputer tercanggih pertama di Indonesia, merupakan wujud komitmen perseroan dalam mengembangkan bisnis digital ke depan. “Dengan kemampuan NVIDIA DGX A100, maka diharapkan riset dan use case yang dikembangkan di laboratorium inovasi digital akan lebih cepat dan optimal dalam menghasilkan produk berbasis AI di Telkom,” tuturnya.
Fajrin menambahkan, Telkom bisa menjadi technology hub yang dapat memberikan layanan inkubator untuk perusahaan startup dan berkolaborasi dalam hal riset AI dengan berbagai universitas, bisnis, komunitas dan pemerintahan. “Saat ini Telkom turut serta dalam riset di bidang kesehatan, terutama menggunakan teknologi AI, seperti deteksi dini penyakit mata,” ucap Fajrin.
Lebih lanjut dia menyatakan, untuk bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, Telkom fokus pada tiga domain bisnis digital, yakni digital connectivity, digital platform dan digital services. AI merupakan salah satu bagian dari digital platform, dan TLKM akan mengakselerasi domain ini dengan menyediakan smart platform.
“Kehadiran Lab ATR dengan perangkat komputer super canggih NVIDIA DGX A100 diharapkan dapat mendukung pengembangan riset AI, sehingga dapat menghasilkan use case yang bermanfaat dan meningkatkan daya saing Indonesia melalui inovasi yang diciptakan,” kata Fajrin.(sdk)