Kanal24, Malang – Dalam upaya mengatasi masalah lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat, sebuah inovasi dari tim PKM PM Hidayah “Masyarakat” hadir dengan solusi cerdas. Muhammad Wildan Saputra, Ketua Tim dari Fakultas Peternakan, memimpin proyek yang mengubah limbah cangkang telur di Desa Gunungsari, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, menjadi produk-produk bernilai tambah yang berdampak positif bagi perekonomian lokal.
Di Desa Gunungsari, limbah cangkang telur telah lama menjadi masalah yang mengancam kesehatan lingkungan. Limbah tersebut diketahui dapat menyebabkan pencemaran dan bahkan berpotensi menularkan penyakit apabila tidak ditangani dengan baik. Kondisi inilah yang mendorong tim “Masyarakat” untuk mencari solusi inovatif. Dengan mendalami kondisi setempat dan melakukan dialog intensif bersama masyarakat, Wildan Saputra dan timnya menyadari bahwa limbah cangkang telur yang selama ini dianggap tidak berguna, ternyata memiliki potensi untuk diolah menjadi produk produktif.
Baca juga:
Prototipe Mobil Hidrogen Ramah Lingkungan UB
Inovasi yang digagas oleh tim “Masyarakat” memfokuskan pada tiga produk unggulan:
- Pupuk Organik Cair:
Limbah cangkang telur yang diolah menjadi pupuk organik cair telah terbukti memiliki kandungan gizi yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Proses pengolahan limbah ini dilakukan dengan teknologi ramah lingkungan, memastikan hasil yang optimal dan aman bagi lingkungan. Pupuk ini diharapkan dapat digunakan secara luas oleh masyarakat untuk meningkatkan hasil pertanian. - Suplemen Kalsium:
Produk kedua yang dikembangkan adalah suplemen tinggi kalsium. Suplemen ini dirancang untuk meningkatkan kesehatan hewan ternak masyarakat, terutama dalam menjaga kekuatan tulang dan kesehatan secara menyeluruh. Pemanfaatan suplemen kalsium ini sekaligus menyelesaikan masalah limbah, memberikan nilai tambah dan mendukung keberlangsungan peternakan yang lebih produktif. - Pelet Ikan:
Inovasi ketiga adalah pelet ikan yang dibuat dari limbah cangkang telur. Mengingat mayoritas masyarakat di Desa Gunungsari bermata pencaharian sebagai peternak ikan, produk ini sangat relevan untuk menunjang pertumbuhan usaha budidaya ikan. Pelet ikan yang dihasilkan menjadi alternatif pakan yang berkualitas, memungkinkan peternak untuk mengoptimalkan produksi ikan mereka.
Program inovasi ini tidak hanya fokus pada aspek pengolahan limbah, tetapi juga pada pemberdayaan kelompok PKK setempat. Dengan pelatihan intensif dan pendampingan teknis, masyarakat Desa Gunungsari diajak untuk terlibat langsung dalam proses produksi ketiga produk tersebut. Harapannya, keahlian yang diperoleh masyarakat akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kemandirian ekonomi jangka panjang. Melalui inovasi ini, kelompok PKK di Desa Gunungsari memperoleh peluang usaha yang berkelanjutan, sehingga masalah pengolahan limbah sekaligus penciptaan lapangan kerja dapat terintegrasi dalam satu program.
Kolaborasi dan Potensi Mitra
Dalam pengembangan program ini, tim “Masyarakat” juga membuka pintu untuk kolaborasi dengan berbagai pihak. Kemungkinan kerjasama dengan perusahaan pengolahan peternakan, pabrik produk pertanian, dan toko-toko pertanian diharapkan dapat memperluas jangkauan pemasaran produk. Walaupun sampai saat ini langkah konkret terkait mitra strategis masih dalam tahap eksplorasi, prospek kolaborasi ini memberikan optimisme tinggi untuk pengembangan usaha di masa depan. Kemitraan ini akan sangat bermanfaat untuk menyempurnakan proses produksi, meningkatkan kualitas produk, dan memperkuat jaringan pemasaran.
Program pemberdayaan ini dirancang agar dapat terus berlanjut dengan monitoring secara berkelanjutan. Tim “Masyarakat” berkomitmen untuk terus memantau perkembangan produksi dan kualitas dari setiap produk yang dihasilkan, serta memberikan dukungan pelatihan secara rutin kepada masyarakat. Selama fase bonding dan persiapan ini, perhatian utama diberikan pada peningkatan pengetahuan teknis, pemahaman terhadap proses produksi, serta pengelolaan usaha yang efektif.
Target jangka menengah ke depan adalah agar seluruh masyarakat di Desa Gunungsari mampu mengelola limbah cangkang telur secara maksimal, sehingga limbah tersebut bertransformasi menjadi aset ekonomi yang signifikan. Dengan dukungan dari program pelatihan dan pendampingan, inovasi ini diharapkan dapat menciptakan model pemberdayaan masyarakat yang bisa direplikasi di daerah lain dengan permasalahan serupa.
Harapan dan Rencana Pengembangan
Melalui inisiatif ini, Wildan Saputra dan tim “Masyarakat” tidak hanya ingin menyelesaikan masalah lingkungan, tetapi juga menyalurkan potensi ekonomi dari limbah yang selama ini tidak bernilai. Harapan besar ditempatkan pada terciptanya sinergi antara aspek lingkungan dan ekonomi, di mana pengolahan limbah cangkang telur dapat membuka jalan bagi usaha-usaha baru yang berkelanjutan. Program ini, dengan dukungan kolaboratif dan monitoring berkelanjutan, diharapkan tumbuh dan berkembang hingga tahun-tahun mendatang.
Baca juga:
Psikoedukasi UB Bimbing Siswa SMPN 10, Rancang Masa Depan Sejak Dini
Di masa depan, tim juga berencana untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terkait teknologi produksi, diversifikasi produk, serta peningkatan standar kualitas guna memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas. Dengan demikian, program ini diharapkan menjadi contoh sukses dalam penerapan prinsip ekonomi sirkular dan pemberdayaan masyarakat sekaligus.
Muhammad Wildan Saputra mengungkapkan optimismenya bahwa inovasi ini akan membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Gunungsari. Semangat kebersamaan, sinergi antara berbagai pemangku kepentingan, serta komitmen untuk terus belajar dan berinovasi menjadi kunci sukses program yang tengah dijalankan ini. Semoga dengan terobosan ini, Desa Gunungsari tidak hanya mengatasi persoalan limbah cangkang telur tetapi juga membuka peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakatnya. (nid/bel)