Kanal24, Malang – Tim Doktor Mengabdi (DM) dari Fakultas Pertanian (FP) di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya (UB) dengan Pemonev, Dr. Panji Deoranto, STP. MP. melakukan kegiatan DM di Probolinggo mengusung dua kegiatan utama, yaitu Pengembangan, Pemasaran, dan Peningkatan Mutu Produk Olahan Ikan Asap di Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo dan Pemberdayaan Petani Tembakau melalui Diversifikasi Budidaya Peternakan Lebah Madu di Probolinggo Jawa Timur dalam mendukung Konsep Regional Cluster.
Pada program Pengembangan, Pemasaran, dan Peningkatan Mutu Produk Olahan Ikan Asap di Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, anggota dari Tim Doktor Mengabdi FP UB, Dian Islami Prasetyaningrum, S.S., M.Pd. menyampaikan bahwa produk olahan ikan asap yang dihasilkan oleh Desa Tamansari memiliki potensi yang bagus, namun memiliki permasalahan di bagian pemasaran dan mutu produk yang belum tercapai dengan. Oleh karena itu, pihaknya membuat program ini dengan cara meningkatkan pemasaran dan mutu produknya.
“Untuk program ini, kami dibantu oleh beberapa mahasiswa yang sedang KKn di desa ini. Mereka membantu dalam segi pemasaran baik secara konvensional maupun digital dan itu terbukti sangat membantu sekali untuk pemasaran produk terutama ikan asap,” beber Dian.
Dalam mencapai target yang diharapkan, juga dilakukan berbagai macam pelatihan. Fokus utama pelatihan yang dilakukan adalah pemasaran secara digital dan cara pengemasan agar eye catching.
Masyarakat di desa Tamansari sebelumnya masih menggunakan pemasaran secara konvensional seperti dari pasar ke pasar. Namun, setelah mereka mengenal pemasaran secara digital seperti pemasaran dari berbagai platform media sosial dan website, mereka jadi lebih mengetahui bahwa pemasaran dapat dilakukan secara luas.
“Memang setelah dilakukan pemasaran melalui media sosial ini ada peningkatan pembelian dan customer yang datang ke sini untuk berkunjung seperti sekedar melihat-lihat atau membeli langsung. Jadi, memang sangat efektif sekali dengan adanya program ini,” ungkap Dian.
Pada mutu produk, Tim FP UB berfokus pada packaging yang eye catching karena produk ikan asap yang dihasilkan selama ini tidak dikemas dengan baik. Sehingga, pihaknya memperkenalkan chiller yang memberi dampak tahan lama pada produk ikan asap yang telah siap untuk dijual.
“Jadi, selain dikemas dengan baik dan juga tahan lama. Sehingga, untuk pengiriman selain manual seperti pengiriman paket jadi lebih terakomodir dengan baik,” terang Dian.
Dengan adanya packaging dan chiller yang baik ini mampu meningkatkan mutu dari produk ikan asap yang ada di Desa Tamansari.
Melalui program yang terlaksana ini, Dian bersama timnya berharap akan mengajukan program-program lanjutan di desa yang sama dengan gebrakan yang berbeda.
Sedangkan, pada program Pemberdayaan Petani Tembakau melalui Diversifikasi Budidaya Peternakan Lebah Madu di Probolinggo Jawa Timur dalam mendukung Konsep Regional Cluster, Moh. Shadiqur Rahman, S.Pi., MP., Ph.D. MSR, menyampaikan bahwa untuk musim tembakau ini hanya terjadi satu musim, sehingga setelah musim selesai maka pendapatan petani tembakau akan menurun. Sehingga, melalui program ini ia dan tim memberikan solusi dengan melakukan pendampingan cara beternak lebah muda, serta di bagian packaging dan pemasaran.
“Kami telah menyiapkan 50 kotak alat panen lebah untuk para petani. Alat tersebut akan kami didistribusikan ke petani untuk dibudidayakan di rumah masing-masing. Tetapi, kami tetap melakukan pendampingan untuk proses budidaya lebah,” beber Rahman.
Tim FP UB telah menyiapkan 50 kotak untuk petani sebagai aset dari petani dalam budidaya lebah. Alat panen dari Tim FP UB adalah alat yang bisa digunakan secara berulang-ulang dan ini diharapkan membantu petani karena alat panen yang selama ini dimiliki petani masih tradisional yang hanya satu kali pakai. Selain itu, di bagian packaging dan pemasaran, pihak UB membuat label atau logo untuk packaging dan juga melakukan pemasaran secara digital melalui berbagai platform digital.
Melalui program ini, Rahman juga berharap ia bersama timnya dapat melanjutkan program ini hingga akhir tahun. Untuk tahun selanjutnya, tim juga bisa melanjutkan dengan kelompok tani yang sama dengan mengembangkan program ke aspek-aspek lain, mulai dari pengolahan, memperluas pasar, dan lain sebagainya.
Pemonev, Dr. Panji Deoranto mengapresiasi dengan terselenggaranya dua program yang terlaksana di Probolinggo karena telah berjalan dengan baik serta sesuai dengan yang menjadi kebutuhan dan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra.
Dr. Panji juga berharap melalui program ini, ada sustainability atau keberlanjutan dimana mitra mampu melaksanakan, menjalankan, dan merawat bantuan teknologi dan alat yang telah diberikan oleh para dosen dalam Program DM. Selain itu, baik dari dosen dari Program DM dan Mitra dapat melanjutkan program ke skala yang lebih luas.
“Diharapkan Tim Dosen dari Doktor Mengabdi dan mitra untuk melanjutkan program di dalam skema yang lebih luas atau skema program dana Padaan 2004 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai upaya untuk meningkatkan atau memperbesar skala dari kegiatan tersebut,” pungkas Dr. Panji. (nid/skn)