KANAL24, Malang – Limbah pertanian dan organik menjadi pemandangan yang sering dijumpai di daerah pertanian seperti di Desa Talangsuko Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Keberadaan limbah ini dalam jangka panjang merusak lingkungan dan membutuhkan solusi yang dapat di aplikasikan oleh warga.
Hal ini menjadi perhatian dari Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Kimia FMIPA UB telah melaksanakan kegiatan tsb pada tanggal 21 Juli 2025. Adapaun anggota Tim terdiri dari Prof.Dr.Ir.Adam Wiryawan, MS., Prof. Dra. Hermin Sukistyarti, Ph.D., Dr. Ulfa Andayani, MSi., Dr. Qonitah Fardiyah, MSi., beserta mahasiswa peserta KKN tahun 2025.
Dewasa ini teknologi Eco Enzyme yang bisa merubah sampah organik menjadi berkah sudah dipopulerkan di berbagai daerah di Indonesia, namun belum diberdayakan di Desa Talangsuko. Teknologi Eco Enzyme sangat sederhana, murah, dan bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa harus memiliki keahlian. Eco Enzym ini bisa diproduksi hanya dengan mencampurkan bahan limbah organik dengan sedikit gula dan air, sehingga terjadi proses fermentasi secara alami dalam 3 bulan. Eco enzyme yang terbentuk bisa dipanen dan dimanfaatkan sebagai bahan pembersih rumah tangga, pupuk, maupun pestisida alami sehingga mengurangi beban pembelian pembersih rumah tangga. Eco Enzym juga sudah mulai diperjualbelikan sehingga bisa digunakan sebagai peluang alternatif untuk peningkatan taraf ekonomi mayarakat Talangsuko.
“Dua hal yang menjadi perhatian kami di Desa Talangsuko ini. Pertama bagaimana limbah ini dapat diolah kembali dan kedua teknologi apa yang yang mudah diaplikaiskan dan berniali ekonomi. Eco Enzyme ini salah satu jawabannya,” kata Prof Adam Wiryawan dalam penjelasan tertulisnya.

Oleh karena itu, dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada di desa Talangsuko, telah dilakukan “Pelatihan Teknologi Eco Enzym Untuk Pembersih Rumah Tangga Ramah Lingkungan”. Kegiatan ini diawali dengan menyiapkan modul pelatihan yang berisi prosedur atau tatacara pembuatan Eco Enzym, kemudian praktek pembuatannya sebagai produk yang sudah jadi sebelum kunjungan ke lokasi. Pada saat kunjungan dilakukan penyuluhan tentang pengertian Eco Enzym, tata cara pembuatannya, cara memanen, cara penyimpanan serta praktek pembuatannya. Disamping juga dipraktekkan cara mengaplikasikan Eco Enzym sebagai bahan pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan.
“Target luaran yang ingin dicapai adalah dihasilkannya produk Eco Enzym siap sebagai pembersih rumah tangga, publikasi, presentasi seminar nasional, dan berita di media on-line,” lanjut Adam.
Kegiatan pelatihan ini melibatkan ibu-ibu PKK Desa Talangsuko sebagai peserta yang diharapkan nantinya menjadi motor penggerak pemanfaatan eco enzyme untuk pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan.
Lebih lanjut Profesor Adam Wiryawan juga menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya sharing pengetahuan namun juga mengenalkan aspek Iptek kepada warga desa. Iptek yang akan diperkenalkan pada mitra sasaran berupa teknologi Eco Enzyme yang merupakan suatu metode pengelolaan sampah organik dengan mencampurkan sisa buah dan sayuran dengan air dan tetes tebu (molase). Pada praktik metode ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan, antara lain wadah tertutup (galon air mineral), pisau, timbangan, dan pengaduk. Ecoenzyme merupakan produk fermentasi anaerob dari buah dan sayur dengan penambahan gula dan air. Cairan ecoenzyme merupakan bahan aktif yang mengandung bakteri asam laktat, enzim (protein), asam-asam organik, dan garam-garam mineral. Teknologi eco enzyme merupakan hasil penelitian Dr. Rasukon Poompanvong dari Thailand yang mengolah sisa bahan dapur/sampah organik yang tidak terpakai menjadi enzyme ramah lingkungan yang sangat bermanfaat.
Produk ini dapat dibuat dalam skala rumah tangga dengan memanfaatkansisa-sisa sayuran dan buah lalu dicampur dengan air dan gula aren menggunakan perbandingan sampah organik: gula aren: air = 3 : 1 : 10. Campuran dimasukkan dalam wadah botol atau tong plastik dan difermentasi secara anaerobik selama tiga bulan. Cairan ecoenzyme yang dihasilkan dari proses fermentasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi seperti: sebagai cairan pembersih untuk perabotan rumah tangga, deterjen, pembersih kulit, untuk penjernihan air dan penghilang bau, untuk pengawetan makanan, sebagai insektisida dan pestisida, sebagai pupuk organik, dan sebagai biokatalis.(sdk)