Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) memprioritaskan keselamatan berkendara untuk mahasiswa dengan menggelar pelatihan Safety Riding yang melibatkan sejumlah pihak, termasuk Astra Honda Motor (AHM), PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM), dan pihak kepolisian pada Kamis, (23/11/2023). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mahasiswa mengenai aspek keselamatan berkendara, terutama penggunaan sepeda motor.
Kepala Sub. Direktorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa UB, Ilhamuddin Nukman, M.A. menyampaikan bahwa materi yang disampaikan dalam Safety Riding UB ini, mencakup aspek keamanan berkendara, pelatihan penggunaan sepeda motor yang aman, dan sosialisasi kepada mahasiswa baru hingga yang sudah mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha (PMW).
“Kadang masih ada mahasiswa yang naik motornya masih kencang dan itu sangat bahaya sekali,” ujar Ilhamuddin.
Ilhamuddin mengungkapkan bahwa UB memiliki Program Green Campus yang memastikan kampus tetap hijau, bersih, nyaman, dan bebas dari polusi. Kemudian, semua aktivitas di dalam kampus juga aman bagi semua pihak, termasuk bagi pejalan kaki. Namun, masih ada beberapa mahasiswa yang belum memahami saat berkendara di dalam kampus, sehingga mereka berkendara dengan kencang.
Mahasiswa UB dari berbagai semester terlibat dalam kegiatan ini, dengan harapan dapat mengurangi angka kecelakaan di lingkungan kampus.
“Harapannya adalah tidak ada lagi mahasiswa UB yang terluka atau mengalami kecelakaan karena kesalahan dalam berkendara,” ungkap Ilhamuddin.
Pihak UB memastikan keamanan dan keselamatan di dalam UB. Sehingga, ketika mahasiswa keluar dari UB, mereka dapat mengendarai kendaraan bermotor di tempat umum dengan tetap aman dan selamat.
Sementara itu, Achmad Hilmy, Instruktur Safety Riding PT MPM Honda Jatim, menyoroti urgensi keselamatan berkendara di kalangan generasi muda. Sehingga, dengan adanya kegiatan ini diharapkan kesadaran mahasiswa terkait keselamatan berkendara semakin meningkat.
“AHM tidak ingin membiarkan generasi muda kita itu mengalami kecelakaan terus menerus, sehingga digelar seminar Safety Riding UB. Karena menurut data kecelakaan tertinggi itu terjadi di usia produktif,” beber Hilmy.
Data kecelakaan menunjukkan bahwa usia produktif, mulai dari 14 hingga 39 tahun, memiliki angka kecelakaan tertinggi. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan terkait keselamatan berkendara dan dampak negatif dari kecelakaan, seperti terhentinya proses kuliah dan dampak lainnya terhadap masa depan dan keluarga.
Partisipasi aktif dari pihak kepolisian juga menjadi bagian integral dari kegiatan ini. Rencananya, kepolisian akan memberikan dukungan terkait kelengkapan rambu dan marka di sekitar kampus, sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman.
Sebagai tambahan, akan diadakan acara simulasi untuk mahasiswa guna meningkatkan kemampuan mereka dalam mengenali potensi bahaya dan merespons situasi berkendara yang kompleks. Alat simulasi ini dirancang untuk melatih pengendara dalam memprediksi bahaya dan menghindari potensi kecelakaan.
Dengan kolaborasi yang kuat antara AHM, PT MPM, kepolisian, dan UB, diharapkan bahwa keselamatan berkendara akan menjadi budaya yang mer permeasi di seluruh lingkungan kampus. UB berkomitmen untuk menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya di Indonesia dalam menerapkan standar tinggi terkait keselamatan berkendara. (nid/skn)
Semoga Kegiatan Ini bisa memberikan perubahan dan dampak yang positif terhadap Perilaku berkendara dan bisa menurunkan angka kecelakaan, terutama di usia produktif sebagai generasi penerus bangsa.