KANAL24, Malang – Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Irianto Lambrie hari ini (22/10/2019) menandatangai perpanjangan MoU dengan Universitas Brawijaya. MoU ini dalam rangka untuk peningkatan kualitas SDM masyarakat Kaltara. Ditemui seusai acara, Irianto mengungkapkan bahwa perpanjangan kerja sama dengan UB bersifat umum, jadi dalam bentuk kerja sama untuk anak muda Kaltara yang melanjutkan pendidikan di UB.
“Selain UB, sudah kita lakukan kerja sama dengan PT lain baik negeri maupun swasta seperti UI, UGM, UNAIR, IPB,ITB, IPDN, Univ. Islam Malang, Sekolah Tinggi Ekonomi Bogor untuk spesialisasi tertentu. Intinya, kerja sama ini untuk pengembangan SDM kita, baik itu masyarakat umum yang membutuhkan studi lanjutan, juga untuk para PNS dan pejabat kita yang sifatnya kursus jangka pendek, diklat, atau juga program gelar S1,S2,S3. Selain dengan PT dalam negeri, kita juga kerja sama dengan PT luar negeri, yakni Northeastern Illinois University Chicago,” paparnya.
Lebih lanjut, dari kerja sama ini UB juga turut menyusun RPJMD Kaltara, melakukan penelitian bidang pertanian, pelaksanaan diklat di bidang perencanaan termasuk untuk kelompok tani, perangkat dan kepala desa, serta akademisi dari UB juga dijadikan narasumber pada acara-acara yang diadakan oleh Pemprov Kaltara.
Irianto berharap, dengan adanya kerja sama ini kualitas SDM di Kaltara bisa sama dengan yang ada di Jawa.
Selain penandatanganan MoU, Gubernur kelahiran Rantau ini juga memberikan kuliah umum mengenai Strategi dan Akselerasi Pembangunan Provinsi Kalimantan utara. Ia menjelaskan bahwa 6 tahun Kaltara berdiri, sudah bisa bekerja cepat bekerja keras bersama masyarakat sehingga tercapai hal-hal yang Ia klaim bisa mensejahterakan masyarakat.
“Program-program Pemprov yang kita jalankan selama 5 tahun terakhir itu memang banyak program yang pro rakyat, misalnya kita membuat program rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi warga miskin, itu sudah ada 10 ribu unit selama 5 tahun ini, baik dari APBD dan APBN,” tambah mantan Sekda Provinsi Kaltim itu.
Ada pula program kesehatan, terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat miskin misalnya ada pengobatan gratis, menjemput orang miskin yang sakit untuk dibawa ke RS, Pemprov membayar iuran BPJS warga miskin, kemudian ada program doktor spesialis, pengobatan anak-anak dan ibu hamil, program pencegahan stunting, beasiswa Kaltara cerdas, pembangunan RS di pedalaman dan perbatasan yakni RS tipe D atau pratama.
Kemudian ada subsidi ongkos angkut untuk masyarakat pedalaman supaya mereka bisa menikmati harga yang sama dengan masyarakat pesisir termasuk juga ongkos angkut orang karena saking luasnya wilayah di Kaltara, transportasi yang digunakan adalah pesawat. Untuk pembangunan jalan, saat ini sedang dalam pembangunan. Kalaupun ada jalan, karena jarak yang sangat jauh jadi membutuhkan waktu tempuh perjalanan 3-6 jam meskipun sekarang sebagian jalan sudah beraspal mulus. (sdk)