Kanal24 – Secara resmi, pemerintah telah menetapkan bahwa Idul Fitri 1444 H akan jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023. Oleh karena itu, saat ini tinggal menghitung jam saja bagi umat muslim di Indonesia untuk menyambut hari raya Lebaran.
Pada umumnya, Idul Fitri di Indonesia ditandai dengan mudik, yaitu pulangnya masyarakat ke kampung halaman masing-masing untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat. Namun, apakah tradisi ini sama dengan yang dilakukan oleh umat muslim di negara-negara Asia lainnya? Mari kita jelajahi tradisi umat muslim di negara-negara lain dan lihatlah perbedaannya dengan yang biasa kita lakukan di Indonesia.
1. Malaysia
Tradisi lebaran yang dijalankan di Malaysia tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Umat muslim di Malaysia juga mengenal kebiasaan pulang kampung untuk merayakan lebaran, yang mereka sebut dengan istilah ‘balik kampung’. Selain itu, mereka juga menyelenggarakan open house di mana para sanak saudara dan kerabat berkumpul bersama dan menikmati beragam hidangan yang disajikan.
Meski demikian, terdapat beberapa perbedaan antara tradisi lebaran di Indonesia dan Malaysia. Salah satunya adalah penempatan lampu minyak atau Pelita di setiap rumah selama perayaan lebaran di Malaysia. Selain itu, umat muslim di Malaysia juga mengenakan pakaian tradisional khas negara mereka.
2. Turki
Seperti di Indonesia, mayoritas penduduk Turki menganut agama Islam. Setiap hari kemenangan, mereka merayakan dengan mengenakan pakaian baru yang disebut bayramlik dan saling mendoakan dengan ucapan ‘Bayraminiz Mubarek Olsun’, yang berarti ‘Semoga kamu diberkati pada hari raya Idul Fitri’. Tak hanya itu, kaum remaja dan pemuda biasanya melakukan kunjungan ke rumah-rumah orang tua untuk bersilaturahmi, dengan cara bersalaman kening dan memberikan ucapan selamat Idul Fitri.
Selain itu, ada juga festival manisan atau Seker Bayrami, di mana anak-anak akan diberikan manisan tradisional setelah mereka melakukan kunjungan ke rumah-rumah kerabat. Salah satu hal yang unik lainnya adalah hanya kaum pria yang melaksanakan sholat ied di masjid, sedangkan kaum wanita akan melakukannya di rumah.
3. India
Umat muslim di India memiliki kebiasaan yang berbeda dalam merayakan Idul Fitri. Salah satu kebiasaan yang menonjol adalah Chaand Raat yang dilakukan pada malam terakhir bulan Ramadhan, di mana mereka berbelanja dan mengunjungi bazar-bazar yang diadakan khusus untuk menyambut hari Lebaran.
Pada hari Lebaran, masyarakat muslim India akan memakai pakaian tradisional dan membuat hiasan henna pada tangan perempuan. Tak hanya itu, ada satu hidangan khas India yang selalu disajikan saat Idul Fitri, yaitu Siwaiyaan atau bihun manis yang dicampur dengan susu dan buah-buahan kering. Kudapan ini sangat dinikmati oleh seluruh keluarga saat bersilaturahmi dan merayakan kemenangan bersama.
4. China
Tradisi Idul Fitri di China tidak kalah menarik dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Pada hari raya, tradisi mereka adalah berkunjung ke makam leluhur untuk memberikan penghormatan kepada umat Muslim yang telah meninggal dunia pada masa Dinasti Qing. Selain itu, mereka juga melakukan ibadah bersama-sama di lapangan atau masjid yang luas. Setelah selesai beribadah, diadakanlah pesta yang meriah dengan diiringi oleh musik dan tarian sebagai ungkapan kegembiraan.
Pria muslim mengenakan pakaian khas seperti jas dan peci putih, sedangkan wanita mengenakan baju panjang dan kerudung setengah tertutup yang elegan. Semua acara tersebut diikuti dengan suka cita dan penuh semangat, membuat Idul Fitri di China menjadi momen yang sangat dinanti-nanti setiap tahunnya oleh umat muslim di negara tersebut.
Sekarang, kita mengetahui bahwa umat Muslim memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Dengan begitu, kita dapat mempelajari keunikan dan perbedaan tradisi itu. Selamat merayakan hari kemenangan, teman-teman semuanya! (nth)