KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan tren koreksi minor, setelah kemarin kembali ditutup melemah sebesar 0,63 persen ke level 6.210.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, saat ini indikator MACD masih berada di area negatif, sedangkan indikator Stochastic dan RSI sudah berada di area netral.
“Di sisi lain, terlihat pola long black opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju area support,” kata Nafan, di Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Dia menyebutkan, saat ini support pertama dan kedua berada di level 6.190 dan 6.119, sedangkan resistance pertama dan kedua berada di posisi 6.250 dan 6.263.
Dengan demikian, jelas Nafan, adanya potensi koreksi minor pada pergerakanIHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi enam saham berikut:
1. PT Astra International Tbk (ASII), Daily (Rp6.675) (RoE: 10,78%; PER: 13,69x; EPS: 484,10; PBV: 1,47x; Beta: 1,54). Pergerakan harga saham memungkinkan untuk membentuk pola double bottom sehingga berpotensi menyentuh ke beberapa level resistance secara bertahap. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp6.600-6.700, dengan target harga secara bertahap di level Rp6.850, 7.000, 7.200, 7.600 dan 8.000. Support: Rp6.500 dan 6.300.
2. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Daily (Rp1.340) (RoE: 7,83%; PER: 10,29x; EPS: 128,80; PBV: 0,81x; Beta: 1,62). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.290-1.330, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.355, 1.420, 1.500, 1.690 dan 1.880. Support: Rp1.265 dan 1.210.
3. PT Gudang Garam Tbk (GGRM), Daily (Rp72.500) (RoE: 19,13%; PER: 14,62x; EPS: 4958,60; PBV: 2,83x; Beta: 0,7). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp72.000-72.500, dengan target harga secara bertahap di level Rp74.000, 75.000, 77.000, 80.000 dan 83.325. Support: Rp70.000.
4. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), Daily (Rp110) (RoE: 3,50%; PER: 7,55x; EPS: 14,56; PBV: 0,26x; Beta: 1,83). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp109-111, dengan target harga secara bertahap di level Rp116, 122, 127 dan 147. Support: Rp106 dan 97.
5. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), Daily (Rp1.535) (RoE: 15,29%; PER: 10,83x; EPS: 141,76; PBV: 1,66x; Beta: 3,01). Pergerakan harga saham telah menguji garis MA-120 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.530-1.540, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.560, 1.600, 1.655, 1.780 dan 1.910. Support: Rp1.495 dan 1.460.
6. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), Daily (Rp260) (RoE: 0,66%; PER: 29,95x; EPS: 8,68; PBV: 0,20x; Beta: 0,93). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp252-262, dengan target harga secara bertahap di level Rp274, 284, 292 dan 328. Support: Rp242 dan 230. (sdk)