KANAL24, Malang – Cara berbeda dilakukan oleh warga Kelurahan Lowokwaru terutama RW 01 hingga 15 dalam menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2023. Ketua RW05 Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Tibyani yang sekaligus sebagai Inisiator Tetenger Bumi Universitas Brawijaya (UB) beserta warga Kelurahan Lowokwaru menanam 200 bibit Pohon yang dibagikan kepada Warga RW01-RW15 yang masih mempunyai lahan.
Pembagian bibit ini berlangsung malam, Sabtu (31/12/2022) yang dipusatkan di GASEBO KAROMAH Jalan Letjen Sutoyo IV Gang Keramat RT02 RW05 Lowokwaru Kota Malang. Acara ini dihadiri oleh Beberapa Ketua RW dan Bapak Pelda Pol. Achmad Nuryani serta Warga Kelurahan Lowokwaru. Tujuan penanaman pohon di Perkotaan adalah untuk menguatkan Program Urban Farming yang ada di Kota Malang.
“Tujuan dari pemberian bibit ini untuk menguatkan urban farming yang sudah berjalan di Kota Malang dan kami berharap momen ini menjadi penguat pada tahun 2023,” kata Tibyani.
Dari 200 bibit pohon tersebut terdiri dari 100 bibit Pisang Sang Mulyo, sisanya bibit pohon jati, buah mentega, buah kesemek, buah matoa, buah bungur, buah manga, buah jeruk, buah kepel, buah salam dan tanaman hias. Asal usul berasal dari Desa Srimulyo Kecamatan Dampit Kabupaten Malang saat Tetenger Bumi UB mengadakan Kegiatan menanam Pohon di Desa tersebut Bersama Wakil Bupati Malang Bapak Drs. H. Didik Gatot Subroto, S.H., M.H dan Rektor UB Bapak Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc beberapa waktu lalu. Salah satu keunggulan pisang ini adalah bentuk buahnya yang cukup besar dengan 15-20 sisir per tandan.
“Untuk diketahui Tetenger Bumi adalah sistem kegiatan pengabdian masyarakat untuk menandai bumi dengan menanam pohon, yang hasilnya dapat dinikmati oleh banyak makhluk hidup di kemudian hari. Selain itu Tetenger Bumi juga bertujuan untuk melestarikan air, pohon dan hutan demi memberikan warisan kepada anak cucu,” ata Tibyani yang juga Dosen Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer UB dan Ketua Umum Kagama Tanam Oksigen (KTO) 2023. Kagama sendiri merupakan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sekitar Malang Raya.
“Ini bukan saja soal konservasi yang dapat menghasilkan Oksigen namun juga bernilai ekonomi dan edukasi bagi generasi mendatang agar mereka mengenal berbagai pohon asal nusantara yang sudah mulai langka dan dalam rangka menjaga keanekaragaman Plasma nutfah Tanaman Buah Nusantara. Upaya Tetenger UB ini sangat bagus untuk dikembangkan di Kelurahan Lowokwaru,” pungkas Tibyani. (sdk)