KANAL24, Malang – Pemulihan kondisi sosial ekonomi warga terdampak erupsi Semeru di Lumajang akan dilakukan oleh Universitas Brawijaya selama satu tahun. Melalui program MBKM Semeru pada tahap pertama UB akan mengirim 80 mahasiswa.
Menurut Hendrix Yulis Setiawan dari LPPM UB alasan pendampingan selama satu tahun adalah agar program pendampingan dapat dilakukan dengan berlanjut tidak secara parsial.
“UB melihat untuk fase pemulihan kondisi sosial ekonomi tidak bisa dilakukan secara parsial namun harus berkelanjutan sehingga muncul konsep MBKM Semeru,” kata Hendrix, Senin (10/1/2022).
Menurutnya UB sudah terlibat dalam penanganan fase tanggap darurat dengan mengirimkan bantuan logistik, tim medis hingga mahasiswa melalui KKN Semeru yang saat ini berjalan. Hingga tanggal 20 Januari 2022 sebanyak 20 mahasiswa UB masih melakukan kegiatan KKN di Kecamatan Candipuro.
Tim mahasiswa KKN inilah yang kemudian menurut Hendrix akan ditarik dan digantikan dengan program MBKM Semeru.
“Untuk mahasiswa yang saat ini sedang KKN akan selesai tanggal 20 Jannuari dan selanjutnya akan masuk mahasiswa program MBKM dengan durasi lebih lama.
Untuk memperlancar program tersebut UB akan berkooordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang agar kegiatan MBKM dapat bersinergi dan saling mendukung dengan berbagai program pada fase pemulihan.
“Rencananya hari rabu besok kami akan bersilaturahmi dengan Bupati Lumajang untuk berkoordinasi pada program MBKM ini. Kami berharap nantinya sinergi dan saling mendukung dalam pemulihan kondisi sosial masyarakat dapat tercipta,” ujar Hendrix.
Sedangkan untuk kesiapan mahasiswa sendiri saat ini masih dalam tahap pendaftaran dengan kuota 80 mahasiswa. Nantinya menurut Hendrix sebelum terjun ke Lumajang para mahasiswa akan mendapatkan materi pembekalan terlebih dahulu mengenai program, komunikasi sosial dan materi pendukung lainnya. (sdk)