KANAL24 , Pasuruan – Universitas Brawijaya telah melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat selama enam bulan (Juni-Desember) dengan tema ”Pendampingan Peningkatan Nilai Tambah Produk Pertanian Pada Keluarga Petani Apel Di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan”. Program yang diketuai oleh Dr. Nurul Badriyah, SE., ME., bersama anggota tim Prof. Setyo Tri Wahyudi, S.E., M.Ec., Ph.D., Dr. Kurniawan Sigit Wicaksono, SP., MSc., dan Mokhamad Nur, STP., M.Sc., Ph.D., bertujuan meningkatkan nilai tambah produk pertanian apel melalui diversifikasi produk dan pengembangan usaha mikro.
Kegiatan ini dimulai dengan pelatihan teknologi fertigasi dan chemigasi yang terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan pengendalian hama.
“Kegiatan pertama disini adalah pelatihan teknologi fertigasi dan chemigasi agar pemakaian pupuk efisien,” kata Dr Nurul Badriyah dalam penjelasan tertulisnya.
Selain itu, tim juga memberikan edukasi praktik pengolahan apel menjadi produk bernilai tambah, seperti keripik apel, jus apel, selai, dan cuka apel. Pendekatan ini bertujuan mengurangi ketergantungan petani pada penjualan apel segar yang rentan terhadap fluktuasi harga pasar.
“Kami mengapresiasi partisipasi aktif para petani dan Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LP2NU) Kecamatan Tutur dalam kegiatan ini. Antusiasme mereka menjadi kunci keberhasilan program,” ujar Dr. Nurul Badriyah.
Ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga mengubah pola pikir petani untuk lebih inovatif dan mandiri.
Hasil dari program ini menunjukkan diversifikasi produk yang signifikan, sehingga petani memiliki alternatif penghasilan tambahan. Produk olahan seperti keripik dan jus apel mulai diproduksi dan dipasarkan, dengan dukungan strategi pemasaran yang diperkenalkan oleh tim, termasuk pembuatan website dan pengemasan menarik.
“Diversifikasi produk ini memberi petani memiliki alternatif penghasilan. Ini sangat membantu mereka,” lanjutnya.
Ke depan Badriyah berharap dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah dan kolaborasi dengan akademisi dapat terus mendorong pengembangan usaha mikro berbasis produk olahan apel. Dengan demikian, Kecamatan Tutur dapat dikenal sebagai produsen apel terkemuka di Jawa Timur, tidak hanya dalam produksi apel segar tetapi juga dalam inovasi produk olahan.
Selain itu, Universitas Brawijaya diharapkan dapat terus melanjutkan program-program pengabdian serupa dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat. Kolaborasi yang erat antara universitas dan mitra seperti LP2NU diharapkan dapat memperkuat jaringan pengetahuan dan praktik yang berkelanjutan, sehingga manfaat program dapat dirasakan lebih luas.
Selain itu, mitra diharapkan mampu menerapkan hasil pendampingan secara mandiri dan menginspirasi komunitas lain untuk mengembangkan potensi lokal mereka.
Program ini menjadi contoh sukses pemberdayaan ekonomi lokal yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan komunitas secara berkelanjutan.(sdk)