Kanal24, Lumajang — Di tengah meningkatnya kebutuhan protein hewani dan tantangan menjaga keberlanjutan lingkungan, inovasi dalam sektor perikanan menjadi sangat mendesak. Budidaya ikan lele, yang dikenal cepat panen dan diminati pasar, seringkali menghadapi kendala seperti pencemaran limbah kolam, biaya pakan tinggi, hingga ketergantungan pada bahan kimia.
Menjawab persoalan itu, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya (DRPM UB) hadir menawarkan solusi melalui penerapan teknologi budidaya lele terpadu ramah lingkungan di Desa Pasrujambe, Lumajang.
Program yang digagas oleh dosen lintas disiplin ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produktivitas, tetapi juga memperkenalkan prinsip CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik) serta pengolahan produk turunan lele untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi desa.

Ketua tim, I Made Dedi Mahariawan, S.Pi., M.P., menjelaskan bahwa teknologi yang digunakan berbasis sinbiotik, yakni paduan probiotik dan prebiotik yang ditambahkan pada pakan. Metode ini terbukti mampu menekan biaya operasional sekaligus menjaga ekosistem kolam agar tetap sehat dan berkelanjutan.
“Teknologi ini membantu petani ikan mengurangi ketergantungan pada pakan impor dan bahan kimia. Kolam tetap sehat, pertumbuhan ikan optimal, dan hasilnya lebih ramah lingkungan. Kami ingin masyarakat tidak hanya mendapat tambahan pendapatan, tetapi juga menjaga kelestarian alam sekitar,” ujar Dedi.

Antusiasme masyarakat tampak tinggi dalam kegiatan pelatihan. Perangkat desa, pembudidaya, hingga warga umum terlibat aktif dalam sesi diskusi maupun praktik lapangan. Peserta juga dikenalkan pada peluang wirausaha baru melalui produk olahan berbasis lele yang berpotensi dipasarkan lebih luas.
Program ini sekaligus sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mengurangi kemiskinan (SDG 1), menghapus kelaparan (SDG 2), mendukung pekerjaan layak (SDG 8), memastikan pola produksi dan konsumsi berkelanjutan (SDG 12), menjaga ekosistem perairan (SDG 14), serta ekosistem daratan (SDG 15).
Dengan inisiasi ini, UB berharap budidaya lele terpadu di Pasrujambe dapat menjadi model percontohan bagi daerah lain di Indonesia. Lebih dari sekadar program akademik, kegiatan ini menunjukkan komitmen universitas dalam memperkuat kemandirian ekonomi desa sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan.(Din)