Kanal24, Malang â Universitas Brawijaya (UB) mencatat pencapaian pemeringkatan QS World University Rankings (QS WUR) 2026 berhasil menembus peringkat 680 dunia, melompat signifikan dari posisi 818 pada tahun 2024. Capaian ini menjadi lompatan terbesar UB sejak pertama kali bergabung dalam pemeringkatan QS WUR dan menegaskan komitmen UB untuk terus meningkatkan daya saing globalnya.
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D. Med.Sc., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kerja keras seluruh elemen kampus. âIni adalah bukti nyata bahwa Universitas Brawijaya mampu bertransformasi menjadi institusi pendidikan tinggi yang diakui dunia. Kami akan terus berupaya mengembangkan inovasi, memperkuat kolaborasi internasional, serta meningkatkan kontribusi nyata bagi masyarakat,â ujar Prof. Widodo.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, menambahkan bahwa berbagai program strategis telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan peringkat ini. Program seperti 3 in 1, Visiting Lecturer, serta dukungan penuh dari UPT Perpustakaan dan UPT International Academic Affairs telah memperkuat semua indikator yang dinilai dalam QS WUR. âTahun depan, target kami adalah membawa UB masuk ke jajaran 500 besar universitas dunia,â ungkapnya.
QS WUR menilai institusi pendidikan tinggi berdasarkan sembilan indikator utama, termasuk reputasi akademik, daya serap lulusan, rasio fakultas-mahasiswa, sitasi riset, dan keberlanjutan. Tahun ini, UB mencatat skor tinggi dalam reputasi akademik (33,2) dan daya serap lulusan (35,9). Graduate employment rate UB juga mengesankan, mencapai 99,8%. Selain itu, komitmen UB terhadap keberlanjutan tercermin dalam skor sustainability sebesar 53,3.
Kepala UPT Reputasi UB, Hendrix Yulis Setyawan, Ph.D., menjelaskan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja sistemik yang melibatkan seluruh pihak di UB. âQS WUR tidak hanya soal reputasi, tetapi juga kinerja nyata di bidang riset, pendidikan, dan kontribusi sosial. Lompatan ini membuktikan efektivitas strategi yang telah dijalankan UB selama beberapa tahun terakhir,â jelas Hendrix.

Selain fokus pada indikator QS, UB juga aktif memperluas jejaring internasional. Pada periode 2019â2023, UB telah menerbitkan 28.989 artikel dengan total sitasi mencapai 38.369 kali, memperlihatkan kontribusi riset yang semakin signifikan di kancah global.
Keberhasilan UB tidak hanya menjadi prestasi internal, tetapi juga memberikan dampak pada ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan mahasiswa dari 23 kewarganegaraan berbeda, UB telah menjadi pusat pertukaran budaya dan pengetahuan yang beragam. Hal ini selaras dengan visi UB untuk menjadi universitas pelopor dan pembaharu, dengan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional dan global.
Capaian ini juga menjadi dorongan bagi UB untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan inovasi. Dengan semangat kolaborasi dan visi strategis yang jelas, UB siap melangkah lebih jauh, membangun reputasi sebagai salah satu universitas terbaik dunia.(Din)