Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) melalui Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) menggelar gladi bersih Olimpiade Vokasi Indonesia (OLIVIA) 2025 di Gedung Samantha Krida pada Senin (28/7/2025). Acara ini menandai kesiapan UB sebagai tuan rumah penyelenggaraan kompetisi nasional terbesar bagi mahasiswa vokasi se-Indonesia yang memasuki tahun ke-10.
Kompetisi Nasional untuk Mahasiswa Vokasi
OLIVIA 2025 diikuti oleh perguruan tinggi vokasi dari seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi. Ajang ini mempertandingkan 24 bidang lomba, meliputi desain, teknologi informasi, hingga keterampilan khas vokasi lainnya.
Baca juga:
Studi Fapet UB: Inovasi Pakan Domba dari Batang Ketela Pohon

“OLIVIA merupakan kompetisi khusus mahasiswa vokasi se-Indonesia. Tahun ini menjadi penyelenggaraan yang ke-10, dan Universitas Brawijaya mendapat amanah menjadi tuan rumah. Terdapat 24 cabang lomba dengan finalis yang berasal dari berbagai daerah, termasuk dari politeknik dan akademi vokasi,” ujar Azna Abrory Wardana, S.H., M.H., Wakil Ketua Pelaksana OLIVIA 2025 sekaligus pengurus FPTVI.
Rangkaian Acara dan Kehadiran Tokoh Nasional
Pelaksanaan OLIVIA 2025 dijadwalkan berlangsung selama tiga hari. Dimulai dengan gala dinner, dilanjutkan pembukaan resmi yang rencananya akan dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Acara juga akan dihadiri oleh perwakilan pemerintah provinsi Jawa Timur dan pejabat dari Malang Raya.
Selain kompetisi, agenda penting lain adalah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) FPTVI, yang akan mempertemukan pimpinan fakultas vokasi, politeknik, dan sekolah vokasi dari seluruh Indonesia. “Rakornas ini menjadi wadah penting untuk membahas strategi dan arah pengembangan pendidikan vokasi ke depan,” tambah Abrory.
Peserta Merata dari Seluruh Nusantara
Antusiasme terlihat dari keikutsertaan berbagai institusi pendidikan, termasuk Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, Universiti Malaysia Sabah (melalui jalur mitra), hingga akademi vokasi di Bandung. Setiap bidang lomba diisi oleh 5 hingga 7 finalis terbaik hasil seleksi ketat yang telah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.
“Peserta datang dari berbagai penjuru Indonesia. Bahkan ada finalis dari akademi tata boga Bandung yang membawa keahlian unik di bidangnya. Ini menunjukkan keberagaman sekaligus kualitas pendidikan vokasi kita,” ungkap Abrory.
Baca juga:
Mahasiswa TI Vokasi UB Tampilkan Inovasi di Tech Fair 2025
Harapan sebagai Tuan Rumah
Sebagai tuan rumah, Universitas Brawijaya menargetkan penyelenggaraan yang rapi, inklusif, dan memberi kesan mendalam bagi seluruh peserta. Abrory menegaskan, bukan hanya soal persaingan, tetapi juga momentum untuk memperkuat jejaring antarperguruan tinggi vokasi.
“Kami berharap semua rangkaian OLIVIA 2025 berjalan lancar dan memberi manfaat luas, tidak hanya bagi peserta, tetapi juga bagi pengembangan vokasi nasional. UB ingin menjadi tuan rumah yang baik dan memberikan pengalaman berharga bagi seluruh finalis,” pungkasnya.
OLIVIA 2025 lebih dari sekadar kompetisi. Ia menjadi panggung besar yang mempertemukan generasi muda vokasi berbakat dari seluruh Nusantara untuk menunjukkan keahlian sekaligus membangun solidaritas akademik. Dengan semangat kebersamaan, ajang ini diharapkan dapat mendorong pendidikan vokasi Indonesia semakin maju dan kompetitif di era global. (nid/dpa)