KANAL24, Malang – Urban Farming menjadi pilihan untuk memperkuat ketahanan pangan di masa pandemi COVID-19 sekaligus dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga Kota Malang.
Fenomena ini menarik perhatian empat mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya melakukan riset untuk mengetahui faktor penentu keberhasilan urban farming dan menganalisis perspektif masyarakat terhadap penerapan urban farming pada saat pandemi COVID-19 di Kota Malang.
Keempat mahasiswa itu adalah Ayuni Kusumawati, Gabe Arif Ditama Sinaga, Yani Kurniawan, dan Nur Aisyah Aminy di bawah bimbingan dosen Hafida Ruminar, S.Pd., M.Pd. mereka melakukan riset di Kecamatan Sukun, Blimbing dan Lowokwaru.
Melakukan riset ditengah pandemi COVID-19 merupakan suatu kendala tersendiri bagi peneliti, terlebih pada saat diberlakukannya kebijakan PPKM. Untuk itu, wawancara dilakukan secara online dan offline dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
“Dengan dilakukannya wawancara secara mendalam, diketahui bahwa banyak diantara responden telah melakukan urban farming sebelum pandemi COVID-19. Akan tetapi, pelaksanaanya dapat dikatakan belum maksimal. Pada saat pandemi inilah masyarakat lebih giat melakukan urban farming dikarenakan memiliki waktu lebih untuk merawat berbagai jenis tanaman,” ujar Ayuni, Selasa (31/8/2021).
Baca juga:
Mahasiswa Hukum UB Lakukan Riset Advokasi Pengembangan Biogas
Peneliti juga berhasil mengungkap bahwa urban farming yang dilakukan oleh masyarakat Kota Malang di tiga kecamatan tersebut sedikit banyak telah membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari pada masa pandemi COVID-19. Bahkan, banyak diantara penggiat urban farming yang menjadikannya sebagai peluang usaha.
“Selain dikonsumsi pribadi, hasil dari urban farming yang dilakukan oleh masyarakat juga dapat dibagikan kepada tetangga sekitar. Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai peluang usaha baru dikala pandemi. Sebagai contoh berjualan salada menggunakan sistem hidrponik,”tambah anggota tim, Yani.
Lebih lanjut anggota tim lainnya, Gabe menjelaskan bahwa riset yang dilakukan ini dapat dijadikan sebagai solusi masyarakat dikala pandemi saat terbatasnya mobilitas. Masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangannya untuk menanam berbagai jenis sayur maupun buah.
Baca juga:
Mesin Fillet Ikan Karya Mahasiswa UB Mampu Tingkatkan Produktivitas Mitra
“Apabila urban farming ini dilakukan oleh seluruh masyarakat Kota Malang tentunya dapat mendukung ketahanan pangan wilayah perkotaan. Terlebih lagi jika urban farming di Kota Malang dapat menjadi contoh bagi kota lainnya untuk ikut menerapkan urban farming,” Jelasnya.
Riset ini berhasil mendapatkan pendanaan riset dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora dengan judul “Studi Reflektif: Urban Farming Movement Dalam Mendukung Ketahanan Wilayah Perkotaan Pada Masa Pandemi COVID-19”.(sdk)