KANAL24, Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong perusahaan BUMN atau anak usahanya untuk bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam pipeline, setidaknya ada 8-12 perusahaan BUMN atau entitasnya yang diharapkan bisa listing di BEI.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan BUMN yang saat ini sudah tercatat di BEI harus mempertahankan kinerja baiknya. Sebab walaupun beberapa BUMN itu yang dianggap tidak konsisten dalam kinerjanya sehingga mengalami kesulitan meski sudah listing. Oleh sebab itu, Erick berharap 8-12 BUMN atau entitasnya yang siap listing bisa benar-benar mengambil pelajaran penting dari BUMN yang dianggap kurang berhasil di BEI.
“Tetapi bukan sekedar go public, kembali fundamental dan sustainabilitynya harus ada karena saya tahu ada 28 perusahaan BUMN yang sudah listing juga namun ada 4 yang terengah-engah. Itu yang akan kita perbaikin juga. Jangan hanya sekedar listing tetapi kuncinya tadi bersaing dan sustainability- nya,” tegas Erick dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/2/2021).
Dijelaskan bahwa rencananya 8-12 BUMN atau entitasnya itu bisa listing di BEI untuk periode tahun 2021, 2022 dan 2023. Dia berharap dukungan dari banyak pihak khususnya stakeholder terkait agar rencana tersebut bisa terealisasi.
“Insya Allah dengan kerja keras kami dan dukungan dari OJK, Bursa dan seluruh penganut kebijakan ini bisa kita jalankan sesuai dengan target yang kita canangkan,” sambung Erick.
Meski ada sejumlah BUMN yang “gagal” menyedot perhatian investor di BEI, namun dia mengakui ada juga sejumlah BUMN yang dinilai “seksi” dari segi kinerja bisnisnya. Hal itu tidak lain adalah karena setiap BUMN itu sudah memiliki roadmap atau peta jalan yang cukup jelas dan konsisten dalam menjalankan bisnis mereka.
“Apakah yang nanti punya strategi jangka panjang untuk elektronicvehicle battery, apakah strategi jangka panjang daripada industri digitalnya, dan lain sebagainya,” pungkas Erick. (sdk)