KANAL24, Malang – Seleksi jalur mandiri UB yang dilaksanakan Senin (15/7/2019) diikuti 13.073 peserta. Dari jumlah tersebut, peserta kelompok SAINTEK sebanyak 7.371 orang, kelompok SOSHUM sebanyak 5.416 orang, dan kelompok campuran sebanyak 286 orang. Jumlah ini, meningkat 20 persen dari tahun lalu.
Untuk kuota jalur mandiri, ditetapkan sebanyak 3.395 orang atau 30 persen dari keseluruhan tes penerimaan mahasiswa di UB yang terbagi dalam 75 prodi, diantaranya 5 prodi PSDKU UB Kediri.
Prodi dengan peminat terbanyak pada kelompok SAINTEK adalah Pendidikan Dokter, sedangkan pada kelompok SOSHUM adalah Prodi Ilmu Hukum.
“Banyaknya jumlah pendaftar tahun ini, bisa disebabkan oleh banyaknya prodi yang sekarang sudah terakreditasi A, ada sekitar 94 prodi. Kemudian, fasilitas kampus juga terus ditingkatkan, dan adanya PSDKU yg di UB Kediri juga menjadi salah satu faktor meningkatnya pendaftar tahun ini,”erang Prof.Dr.drh. Aulanni’am, DES Wakil Rektor Bidang Akademik
Untuk seleksi mandiri tahun ini berbeda dengan tahun 2017-2018, yakni dengan menggunakan tes tulis tidak menggunakan nilai dari SBMPTN. ” Tahun ini, tidak pakai nilai SBMPTN, alasannya karena berdasarkan pengalaman dari 2 tahun lalu, kalau memakai nilai SBMPTN, peserta memiliki keleluasaan untuk mendaftar di banyak universitas dan banyak yang tidak melakukan daftar ulang. Jadi tahun ini, UB menggunakan tes tulis untuk seleksi dan juga mempertimbangkan prestasi yg telah diraih misalnya juara olimpiade fisika internasional, hafiz Al Quran, juara olahraga tingkat nasional maupun internasional, dll,” jelas Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS.
Universitas Brawijaya untuk seleksi mandiri tahun ini, menyiapkan 669 ruang yang memakai gedung di seluruh fakultas di UB, 1.338 orang pengawas, dan 33 penanggung jawab ruang dengan 1 pengawas untuk 10 peserta tes.
Pengumuman hasil seleksi jalur mandiri dilakukan pada 20/7/2019 dan bisa di cek melalui selma.ub.ac.id.
Khusus untuk Seleksi Mandiri Program Difabel (SMPD), tes akan dilaksanakan (16/7-18/7/2019). Tes tersebut meliputi wawancara dan ujian berbasis komputer. Pendaftar SMPD sebanyak 37 orang yang terdiri dari 14 peserta tuli, 3 tunanetra, 10 tunadaksa, 7 ADHD, 1 tuli-tunagrahita, dan 2 tunagrahita-ADHD.
“Khusus peserta difabel, UB tidak memiliki kuota. Jadi, berapapun yang daftar nanti kami terima dan dapat mengikuti seleksi, kemudian nanti kalau nilainya lulus bisa langsung berkuliah dan disediakan pendampingnya juga. Sekedar informasi, UB ini merupakan kampus percontohan dalam fasilitas untuk difabel, karena fasilitas difabel di UB jauh lebih baik jika dibandingkan kampus lain yang ada di Indonesia.” Jelas Rektor UB tersebut.(meg)