KANAL24, Jakarta – Pandemi covid tidak menyurutkan langkah perusahaan untuk melantai dibursa saham hingga ahir tahun 2020 ini. Sedkitinya masih ada 18 calon emiten yang berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) hingga akhir tahun.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna yang menyatakan sampai dengan tanggal 6 November 2020, Bursa Efek Indonesia telah mencatatkan sebanyak 135 penerbitan efek baru (46 saham, 89 obligasi/sukuk, 7 ETF, 1 EBA).
“Selama kuartal IV 2020 ini sudah terdapat 8 emisi obligasi/sukuk yang dicatatkan di Bursa,” ungkap Nyoman kepada awak media, pada Senin (9/11/2020).
Saat ini masih terdapat 18 perusahaan yang berencana akan melakukan pencatatan saham dengan rincian berikut yakni 7 perusahaan dari sektor Trade, Services & Investment, 3 perusahaan dari sektor Property, Real Estate & Building Construction, 2 perusahaan dari sektor Consumer Goods Industry.
Selanjutnya terdapat 2 perusahaan dari sektor Miscellaneous Industry, 2 perusahaan dari sektor Agriculture, 1 perusahaan dari sektor Infrastructure, Utilities & Transportation, dan 1 perusahaan dari sektor Finance.
“Adapun 18 perusahaan di atas masih menjalani proses evaluasi penawaran umum dan diperkirakan aksi IPO-nya akan terjadi di bulan November-Desember 2020. Selain itu, terdapat 9 penerbit yang akan menerbitkan 10 emisi obligasi/sukuk yang berada dalam pipeline EBUS di BEI, dimana 1 diantaranya merupakan calon perusahaan tercatat obligasi baru (catatan: 1 perusahaan dapat menerbitkan lebih dari 1 emisi EBUS) serta 3 ETF di pipeline Bursa,” jelasnya.(sdk)