KANAL24, Malang – Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat tepat bagi umat muslim untuk mengendalikan hawa nafsu dan memperbanyak ibadah.
Mengendalikan hawa nafsu tidak hanya dalam menahan lapar dari terbit fajar sampai dengan matahari terbenam. Tetapi juga harus bisa mengendalikan hawa nafsu dalam membelanjakan uang kita.
Pada bulan2 biasa, kita makan 3x sehari. Di bulan Ramadhan kita hanya makan 2x sehari saja, yaitu sahur dan berbuka. Seharusnya kita bisa lebih irit dong? Ternyata yang terjadi malah sebaliknya. Pengeluaran kita di bulan Ramadhan menjadi lebih besar bahkan bisa 2-3 x lipat dari bulan2 biasanya.
Setiap tahun sebenarnya kita sudah menyadari bahwa akan melalui bulan Ramadhan dan Hari raya. Berarti seharusnya kita sudah siap menghadapi bulan tersebut.
Pengeluaran yang lebih besar memang tidak bisa kita hindari. Selain karena kebutuhan untuk makanan sahur dan berbuka puasa, biasanya lebih istimewa dari hari biasa, juga karena harga2 terkadang merangkak naik. Kedua hal tersebut yang menjadi faktor terbesar mengapa pengeluaran menjadi lebih besar.
Oleh sebab itu diperlukan langkah2 pengaturan keuangan yang tepat, yaitu :
1. Buat Anggaran Belanja
Anggaran belanja seharusnya sudah dibuat sebelum memasuki bulan Ramadhan. Anggaran ini dibuat agar kita tidak terlalu boros dan konsumtif di bulan ini. Godaan makanan lezat, promo diskon dan promo2 restoran sangat gencar menggoda.
Dengan adanya anggaran yg sudah ditentukan di awal, meminimalisir kebocoran di beberapa pos, khususnya pos makanan.
Pos-pos pengeluaran tetap berpatokan seperti bulan2 sebelumnya :
* Pengeluaran Rutin :
– zakat, infaq, shodaqoh
– cicilan hutang
– tabungan, asuransi, dan investasi
– biaya hidup (termasuk di dalamnya pos makanan)
* Pengeluaran Khusus :
– biaya mudik
– memberikan THR bagi karyawan di rumah (asisten RT dan sopir)
– THR untuk sanak saudara dan orang tua
Jadi walaupun bulan Ramadhan, 3 pos awal, tetap harus disisihkan sesuai porsi bulan2 yg lain. Jangan sampai hanya karena bocor di pos makanan, membuat 3 pos awal ada yg dikurangi atau bahkan dihilangkan.
2. Alokasikan Sumber Pendapatan Dengan Tepat
Pendapatan di bulan ini bisa jadi ada 2, yaitu gaji dan Tunjangan Hari Raya/THR. Dua sumber tsb akan dialokasikan ke pos-pos yang berbeda.
Gaji untuk memenuhi pengeluaran rutin dan THR untuk memenuhi pengeluaran khusus.
3. Kreatif Menyusun Menu Ramadhan 1 Bulan
Susunlah menu sahur dan berbuka selama 1 bulan. Buatlah menu-menu kreatif yang disukai oleh anggota keluarga. Dengan melakukan ini, kita bisa lebih hemat dan efisien dalam berbelanja.
Misalnya : hari 1 : Soup sayuran + lauk, hari 2 : Cap Cay + lauk. Kita bisa sekalian membeli bahan untuk 2 hari.
4. Berbelanja Secara Hemat dan Efisien
Dengan berpatokan pada anggaran belanja dan menu yang sudah disusun sebelumnya, berbelanjalah secara bersamaan untuk 1 minggu misalnya. Sehingga bahan2 bisa terpakai semua tanpa ada sisa, karena menu 1 dengan menu yang lain ada kesamaannya pada dua-tiga komponen.
5. Catat Pengeluaran
Tetap lakukan pencatatan setiap pengeluaran harian. Hal ini penting untuk mengetahui kemana saja uang kita habiskan.
6. Hindari Hutang
Apabila kita tidak bisa mengendalikan hawa nafsu membelanjakan uang di bulan Ramadhan ini, yang terjadi adalah kepanikan keuangan. Semua pos harus terisi, namun income tidak mencukupi. Ujung-ujungnya akan berhutang dan menggunakan kartu kredit. Bukan lagi kebahagian yang kita dapat, tetapi kewajiban membayar hutang setelah lebaran.
Bagaimana jika income kurang?
Setelah menyusun anggaran ternyata masih ada kekurangan dana, ada yang bisa kita lakukan :
– mengambil tabungan hari raya yang sdh kita sisihkan selama 1 tahun belakangan
– mencari tambahan pendapatan dengan :
(1) Bekerja paruh waktu di sektor2 yg sedang membutuhkan tenaga kerja lebih banyak, misal : industri makanan, pakaian, jasa parcel
(2) Menjadi marketing atas produk yg sedang dibutuhkan saat bulan ini, misal : aneka kue kering, baju, mukena, sarung
(3) Membuat usaha musiman, misal : jasa pembuatan parcel, makanan dan ta’jil
Salam Cerdas Financial,
Oleh : Mimien Susanto Perencana Keuangan pada kantor Mimien Susanto dan Rekan Surabaya